Mahasiswa Berprestasi IV Universitas Diponegoro tahun 2023 yang berasal dari Program Studi Teknologi Pangan. Selain fokus di bidang akademik, Ia juga telah berkiprah di bidang kewirausahaan. Kadek adalah seorang wirausaha muda yang bersemangat dan penuh inovasi dalam mengembangkan bisnis perkebunan komoditas kakao di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Meskipun masih muda, Kadek telah berhasil menciptakan brand lokal yang berpeluang untuk dikomersialisasikan. Ia menggunakan jenis biji kakao klon bertipe MCC02 yang didatangkan dari Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
I Kadek Hari Kesuma, atau biasa dipanggil Kadek merupakanKadek memulai bisnisnya hanya dengan memiliki beberapa kebun kecil di sekitar Kabupaten Buleleng. Namun, Ia tidak mengalami kesulitan dalam memasarkan produk cokelatnya karena Ia sangat memperhatikan kualitas dan keaslian produk. Dia mengklaim bahwa biji kakao yang digunakan untuk membuat cokelatnya hanya dipetik secara manual, diproses dengan tangan, dan tanpa bahan kimia yang merusak lingkungan."Saya memulai bisnis ini hanya dengan beberapa kebun kecil di daerah Kabupaten Buleleng. Namun, sejauh ini saya belum mengalami kesulitan dalam memasarkan produk karena kami sangat memperhatikan kualitas dan keautentikan produk. Biji kakao yang kami gunakan untuk cokelat dipetik secara manual, diproses dengan tangan dan tanpa bahan kimia." ucapnya saat di wawancarai di perpustakaan Fakultas Peternakan dan Pertanian, pada Jumat (12/5).
Kadek juga mengembangkan beberapa inovasi baru untuk memperluas bisnis yang Ia rintis. Salah satunya adalah penggunaan green house dalam proses fermentasi biji kakao. Dengan teknologi tersebut, Kadek dapat menghasilkan produk cokelat yang lebih berkualitas.
"Untuk memeperluas bisnis ini banyak inovasi yang saya kembangkan. Salah satunya penggunaan green house dalam proses fermentasi biji kakao agar menghasilkan produk cokelat yang lebih berkualitas." ungkapnya.
Namun, perjalanan bisnis Kadek tidaklah mudah. Dia mengalami banyak kendala dalam mengembangkan bisnisnya seperti menghadapi persaingan yang ketat, keterbatasan sumber daya, dan perubahan iklim yang tidak menentu. Namun, Kadek selalu berhasil mengatasinya dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah.
"Jujur, merintis bisnis ini bukanlah hal yang mudah. Banyak kendala dalam mengembangkan bisnis ini, misalnya persaingan yang ketat, sumber daya yang minim, dan perubahan iklim yang tidak menentu. Namun, dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah saya bisa melalui ini." ujar Kadek.
Dalam satu tahun kedepan, Kadek berencana untuk memperluas bisnisnya dengan membuka toko cokelat baru di beberapa kota besar di Indonesia dan menerapkan penggunaan energi terbarukan di kebunnya. Ia yakin bahwa dengan inovasi dan ketekunan, dia dapat terus mengembangkan bisnis cokelatnya dan memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat di sekitarnya.
"Saya berencana untuk memperluas bisnis ini dengan membuka toko cokelat di beberapa kota besar di Indonesia dan menerapkan renewable energy di kebun saya dalam waktu dekat ini. Saya yakin bahwa dengan inovasi dan ketekunan, saya dapat terus mengembangkan bisnis cokelat ini." sambung Kadek.
Dengan segala prestasinya, Kadek merupakan salah satu sosok dari wirausahawan muda Indonesia yang patut dicontoh. Dia telah membuktikan bahwa meskipun terlihat sulit, dengan semangat pantang menyerah dan inovasi, kita dapat mengatasi kendala dan mencapai sukses di bidang apa pun. (Tap)
Narasumber: I Kadek Hari Kesuma
Penulis: Trimita Ari Pratiwi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H