Cepat Sembuh Asih
Seketika bola mataku teriris memandang sang kekasih
Kudapati tubuhmu lemah diperbaringan beralas putih
Pucat paras cantik milikmu, hingga bibirku menjadi kelu
Dulu kau hendak berkata, ingin menemukan uban diantara helai rambutku
Hingga nampak jelas warna kelabu menjadi saksi dimatamu
Lihat, diri ini layaknya ditarik hingga ke dasar samudera
Bagaimana bisa meninggalkan rumah kita berdua
Sedangkan benih cinta ada dipenghujung kota
Kini kulambungkan doa setinggi langit pada Tuan
Yang dengan izinnya kan memberi kesembuhan
Apa yang mesti aku berikan, selain bingkisan bunga pelipur kesedihan
Garut, 27 April 2020/11:20 AM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H