Mohon tunggu...
Tri Markomah
Tri Markomah Mohon Tunggu... Sales - CV CHARLIE SPS

Saya berusia 23 tahun bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta Barat Bidang Supply Screen Printing. Selain kegiatan bekerja saya juga kuliah di salah satu Universitas di Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Bau Menyengat Mengganggu Warga di Sekitar TPA Tangerang

9 Februari 2023   11:56 Diperbarui: 9 Februari 2023   12:15 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TANGERANG, Penuhnya tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Rawa Kucing kecamatan Neglasari Kota Tangerang.Volume sampah yang dihasilkan Kota Tangerang selama tahun 2021 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2020. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang mencatat sebanyak 365.702 ton sampah dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari sepanjang 2021 lalu. Sedangkan pada tahun 2020 lalu, sampah yang dihasilkan sebanyak 336.370 ton.

"Setiap bada subuh truk-truk dari dinas lingkungan sudah kesini membawa jenis sampah dari beberapa wilayah di Neglasari sini, kadang juga sampah sayuran dari pasar di buang disini." Ujar Deden salah satu pekerja di TPAS Rawa kucing saat didatangi Berita kita (Jumat 27 Januari 2023)

Penumpukan sampah terjadi karena tidak seimbangnya jumlah timbunan sampah yang ada dengan jumlah alat pengangkut serta SDM-nya dan sulitnya mencari lahan untuk penimbunan akhir sampah. Perilaku dan kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tidak tersedianya sarana dan prasarana, edukasi yang rendah serta kurangnya dukungan pemerintah setempat dalam pengolahan dan pengelolaan sampah.

Bagi pemulung penumpukan sampah yang terjadi di Kota Tangerang menjadi ladang rezeki bagi mereka pasalnya mereka memilah sampah yang bisa dijadikan rongsokan untuk dijual kembali tidak jarang mereka juga menemukan barang berharga yang tidak sengaja di buang oleh pemiliknya.

Bau yang menyengat dirasakan warga setiap kedatangan truk sampah, saat musim penghujan seperti ini banyak sampah yang sudah membusuk dan air menggenang di sekitar tempat pembuangan sampah. Warga beraharap agar pemerintah segera memberikan lahan khusus untuk pembuangan sampah yang lebih besar sehingga tidak merugikan warga sekitar. Penumpukan sampah seperti ini juga mengakibatkan beberapa penyakit seperti demam berdarah, penyakit kulit dan lainnya.

Ada sebuah program Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) sebagai solusi mengatasi masalah persampahan perkotaan. Program ini akan menjadi solusi dalam mengatasi persampahan dengan keterbatasan lahan TPA Rawa Kucing yang saat ini menjadi lokasi pemrosesan akhir sampah di Kota Tangerang dengan sampah per hari mencapai 1.500 ton. Namun, program-program yang berjalan ini masih bersifat seremonial dan kurang berdampak hingga saat ini. Salah satu kendala karena banyak nya sampah yang sudah menumpuk di setiap hari nya sehingga untuk program ini masih belum bisa terealisasi dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun