Selain itu, setiap transaksi selalu dibebani biaya administrasi yang tidak sedikit (memberatkan), baik itu jual atau beli saham, pembukaan suspensi (blokir), transfer, pencairan, dll.Â
Belum lagi peraturan baru, saham yang dijual setelah dikurangi biaya baru bisa dicairkan jika genap $100. Kalau kurang dari itu, misalnya $99 sekalipun, tidak bisa dicairkan. Sehingga banyak pemilik saham yang nilainya tidak sampai $100, sahamnya hanya bisa dijual tapi tidak bisa dicairkan, alias modal hilang.
Mari Belajar dari Islam
Dalam Islam, Nabi Muhammad saw mengajarkan bahwa untuk setiap transaksi apapun haruslah memenuhi syarat dan rukunnya, seperti pihak yang berakad, harus tertulis, ada saksi, tidak boleh mengandung gambling/riba, dll. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi risiko dan konflik di kemudian hari.
Sayang sekali, waktu itu saya setor modal hanya dengan modal kepercayaan. Padahal dia hanya temannya teman saya, saya baru kenal dan belum tahu karakternya. Saya transfer uang ke rekening pribadi dia tanpa ada kwitansi atau perjanjian tertulis. Kalau dipikir betapa bodohnya saya ya.
Dalam Islam pun diajarkan jika membangun kerjasama bisnis harus sudah saling mengenal secara baik, saling percaya, dan syukur sudah teruji kemampuan dan kredibilitasnya.Â
Jika yang mengajak bisnis kita belum kita kenal secara baik, maka harus diteliti secara cermat terlebih dahulu siapakah dia. Apabila pihak yang mengajak adalah sebuah perusahaan, maka perlu dicek terkait legalitas, track record, visi-misi, sistem kerja, dll.
Apalagi saat ini banyak sekali model bisnis online, kita harus lebih berhati-hati lagi. Salah-salah kita akan tertipu, terkena scam, modal kita hilang, dan berbagai risiko lainnya.
Guru Kehidupan
Pengalaman hidup baik suka maupun duka, baik untung maupun rugi, adalah guru kehidupan yang paling berharga. Tidak usah menyesali segala sesuatu yang telah terjadi. sebagaimana manusia itu sendiri, adakalanya uang datang adakalanya pergi (hilang).Â
Tinggal bagaimana kita mengambil hikmah yang ada di balik sebuah peristiwa, tinggal bagaimana kita mengambil pelajaran dari sebuah kegagalan atau kerugian. Dan yang paling utama adalah agar kita tak pernah mengulangi kesalahan yang sama.