Mohon tunggu...
trimanto ngaderi
trimanto ngaderi Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Pendamping Sosial diKementerian Sosial RI;

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pengalaman Pahit Gabung Investasi Saham di Aplikasi Media Sosial

28 Februari 2022   11:26 Diperbarui: 28 Februari 2022   11:33 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada dorongan kuat untuk punya saham yang banyak (baca: bisa kaya), saya sangat rajin promosi, baik face to face, via media sosial, menyebar brosur dan pamflet, dll. Saya berusaha sekuat tenaga untuk meyakinkan orang bahwa mereka nanti akan memperoleh penghasilan besar, walau saya sendiri belum pernah merasakan hasilnya.

Di media sosial khususnya, saya setiap hari melakukan promosi. Tanpa henti tanpa kenal lelah. Seakan saya mendapat tenaga ekstra dari janji-janji manis para upline. 

Tapi apa yang saya peroleh? Bukannya mendapat reward dari perusahaan karena telah membantu promosi, akun saham saya malah disuspensi (bank=diblokir) sebanyak dua kali dengan alasan saya telah memposting informasi yang bertentangan dengan keinginan perusahaan.

Masih untung, setelah mengajukan pembukaan blokir dengan biaya yang tidak  murah, akun saham bisa aktif kembali. Kalau tidak, ya saham yang telah dimiliki tidak bisa dijual, atau dengan kata lain modal investasi menjadi hilang.

End of Story

Sempat saham berada pada harga tertinggi yaitu $0,11 (waktu beli $0,045), tapi masih sayang untuk dijual karena berharap harga akan terus naik. Tapi faktanya kemudian, semakin hari harga saham terus anjlok dan sepertinya tak pernah mau naik lagi. Hal ini terjadi kemungkinan besar karena permintaan saham semakin menurun atau dengan kata lain member baru yang join semakin sedikit.

Akhirnya saya putuskan untuk menjual saham di harga $0,070. Total yang saya terima setelah dikurangi biaya-biaya masih dibawah dari modal awal saya alias rugi. Begitulah, gambaran indahnya masa depan tak selaras dengan kenyataan. Inilah mimpi yang sesungguhnya.

Cukup banyak member di sekitar daerah saya yang menjadi korban: join member tapi tidak bisa mencari downline (uang hilang), saham dijual nilainya <$100, atau sudah invest hingga puluhan juta Rupiah tapi akun terblokir, atau ada juga yang tidak tahu caranya menjalankan bisnis ini (jual-beli saham), dll.

Sistem Kerja

Perlu diketahui bahwa cara kerja perekrutan di sini mirip dengan sistem "money game". Setiap member baru yang join $100, maka yang $50 sebagai bonus upline, $50 lagi masuk ke perusahaan. Begitu seterusnya. Jadi seorang member baru bisa membeli saham setelah mendapat member baru. Jika member baru tak bisa mendapat downline, maka biaya join $100 akan hilang.

Demikian halnya bagi seorang upline (leader), penghasilan utamanya ya dari adanya member baru yang join. Dia tidak harus menyeponsori seseorang, akan tetapi ketika jaringan yang ada di bawahnya ada yang berhasil merekrut member baru, secara otomatis dia ikut kebagian bonus juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun