Siapakah Israil (Israel) Itu Sebenarnya?
Masih ingkatkah kisah seorang nabi yang kedua matanya sampai buta karena tangisan (kesedihan) yang begitu mendalam akibat kehilangan anak kesayangannya.
Masih ingatkah seorang nabi yang memiliki empat orang istri dan 12 orang anak.
Masih ingatkah dengan seorang nabi yang dibohongi oleh putra-putranya yang berniat membunuh saudara kandungnya sendiri.
Dialah Nabi Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim. Dia punya sebutan lain yaitu "Israil". Konon, dijuluki seperti itu karena dia termasuk hamba yang saleh, yang begitu taat kepada Tuhan. Oleh karena itu pula, anak keturunannya disebut Bani Israil. Israil atau Israel adalah sama, Israel hanya ejaan Ibrani atau Barat.
Nabi Ya'qub memiliki 12 orang putra, salah satunya adalah Yusuf yang merupakan anak kesayangan beliau. Hal itulah yang membuat saudara-saudaranya berniat untuk menyingkirkannya dengan cara memasukkannya ke dalam sumur. Adapun mengenai kisah ini bisa dibaca secara lengkap dan detail di dalam Al Qur'an surat Yusuf. Dari 12 orang putra inilah kemudian menjadi 12 suku Bani Israil (kalau di Indonesia semacam marga).Â
Anak keturunan Nabi Ya'qub (Bani Israil) yang juga menjadi nabi di antaranya: Yusuf, Musa, Dawud, Sulaiman, Zakariyya, Yahya, dan Isa ibn Maryam; juga nabi-nabi yang tidak disebutkan dalam Al Qur'an, seperti Nabi Danial, Yeremia, dll.
Salah satu anak Nabi Ya'qub adalah Yahuda. Dari Yahuda inilah anak keturunannya kemudian disebut sebagai kaum (bangsa) Yahudi. Dan kaum Yahudi ini pula yang mampu berkembang biak menjadi banyak dan besar; sehingga beberapa suku lain dari Bani Israil bergabung dengan suku Yahudi.
Penggunaan Nama Israil sebagai Nama Negara
Sebenarnya nama Israil sudah dipakai sebagai nama sebuah kerajaan ketika Nabi Sulaiman wafat dan kerajaannya terpecah menjadi dua, yaitu kerajaan Israil di Palestina bagian utara, dan kerajaan Yehuda di Palestina bagian selatan. Tapi itu masih wajar, karena mereka toh masih asli anak keturunan Bani Israil.
Akan tetapi, jika para Zionis menggunakan nama itu sebagai sebuah nama Negara di daerah pendudukan/jajahan (Palestina) apakah tepat?
Kita tahu bersama bahwa Zionisme adalah sebuah gerakan untuk kembali ke Bukit Zion (Palestina) sebagai tanah leluhur (nenek-moyang) mereka. Gerakan ini menggunakan berbagai cara untuk mencapai tujuannya, termasuk melakukan pendudukan/penjajahan, perampasan tanah, penganiayaan, pengusiran, dll. Gerakan itu mencapai puncak kesuksesan di tahun 1948, dan mereka memproklamirkan sebuah Negara bernama ISRAEL.
Nah pertanyaannya, apakah para Zionis benar-benar keturunan Bani Israil/keturunan Yahudi?
Bisa iya, bisa juga tidak.
Ia bisa saja keturunan campuran antara Yahudi dan non-Yahudi; atau bahkan bukan Yahudi sama sekali, hanya mereka memeluk agama Yahudi atau mengaku dirinya sebagai Yahudi. Bahkan beberapa sumber menyebutkan bahwa penguasa Israel saat ini adalah orang-orang "Yahudi Khazar". Khazar adalah suatu kaum dari daerah Kaukasus yang memeluk agama Yahudi dan memiliki ambisi mendirikan Negara di tanah Palestina (selengkapnya bisa dibaca perihal Yahudi Khazar).
Bisa jadi pula, Israil dipakai menjadi nama sebuah Negara hanyalah untuk memberi kesan kepada dunia bahwa mereka (para Zionis) adalah orang-orang baik, keturunan para nabi; atau untuk menutupi niat buruk mereka dan kejahatan yang mereka lakukan. (wallaahu a'lam bish-shawab).
Boyolali, 20-05-2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI