Mohon tunggu...
Manisa jane
Manisa jane Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Appreciating Little Things is a Big Things.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Menyikapi Pelecehan Seksual dan Apa Dampaknya bagi Korban

18 Juni 2021   10:00 Diperbarui: 18 Juni 2021   10:02 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai pelecehan seksual tidak akan ada habisnya, sebab maslah pelecehan ini sepertinya akan terus terjadi dan berulang-ulang. Masalah Pelecehan seksual ini terjadi tidak jauh-jauh dari lingkungan sekitar kita, mungkin sebagian dari kita juga pernah mengalami pelecehan.

Bentuk pelecehan ini sebenarnya sangat banyak, contoh yang paling sering kita lihat salah satunya adalah 'Catcalling'. 'cat calling adalah sebuah bentuk pelecehan verbal yang sering kita temui di tempat umum.

ketika berjalan melewati gang,  ada beberapa orang memanggil anda atau bersiul "ceweee.., mau kemana neng? mau abang anterin gak? sombong banget? sendiri aja ya?" kata-kata itu pastinya akan membuat kita takut dan merasa tidak nyaman.

Fenomena ini sangat lumrah terjadi di masyarakat. Mereka menganggap bahwa kata-kata seperti ini hanya bercandaan semata, tanpa memikirkan perasaan si korban.  Alasan ini sangat meresahkan, Mereka mengatakan bahwa itu hanyalah iseng semata.

Sementara ketika sikorban merasa tidak nyaman dan melaporkan kejadian tersebut, si korban akan dianggap terlalu 'Baper' dan memang pelaku 'catcalling' ini jarang mendapatkan teguran dari masyarakat. masyarakat menganggap ini adalah kejadian yang lumrah terjadi sehingga tidak ada tindak lanjut yang serius tentang pelecehan seperti ini.

Padahal, jika 'catcalling' ini berlanjut maka bisa saja pelecehan seksual lainnya terjadi. tidak jarang juga kekerasa seksual terjadi berawal dari 'catcalling'. 

oleh karena itu kita perlu belajar menyikapi ini dengan serius, supaya hal-hal yang sama tidak akan terjadi lagi. Berikut hal-hal yang bisa anda lakukan ketika mengalami pelecehan seksual secara verbal.

1. Jangan Takut Untuk menatap Tajam Pelaku

ketika Anda berada si tempat umum dan ada orang yang melakukan 'catcalling' kepada anda, maka anda harus berhenti dan berani untuk menatap pelaku.  Melakukan tatapan tajam terhadap korban sangat efektif untuk membuat pelaku terintimidasi dan berhenti melakukan pelecehan.

Awalanya memang sulit untuk menatap pelaku,  namun untuk melindungi diri sendiri, mau tidak mau dan dengan terpaksa, walalupun sebenarnya merasa takut, tapi cobalah untuk menatap tajam pelaku selama beberapa detik tahan tatapan anda hingga pelaku terdiam.

2. Menghindar

Jika Menatap pelaku tak bisa dilakukan, maka pilihan terbaik adalah menghindar. Menghindar adalah langkah paling aman dalam menyikapi pelecehan seperti ini. 

Untuk Mengindar, perhatikan situasi dan kondisi. Pergilah ketempat yang lebih ramai, untuk memudahkan anda meminta tolong di lingkungan sekitar. hal ini juga termasuk efektif untuk membuat pelaku merasa terabaikan.

3. Melapor Ke Pihak yang Berwajib

'Cat Calling' memang sering terjadi di tempat umum. Oleh karena itu jika Anda merasa tidak nyaman maka anda bisa melapor ke pihak berwajib yang terdekat. anda bisa melapor ke Security atau kepala RT atau RW untuk menindak lanjuti pelaku dan memberi teguran kepada pelaku supaya tidak melakukannya lagi. 

jangan takut untuk melapor ke pihak yang berwajib, karena hal ini sangatlah serius, dan dapat berdampak buruk pada seseorang. 

dengan melaporkan kejadian-kejadian seperti ini anda sudah membantu banyak orang yang mungkin menjadi korban pelecehan.

Pelecehan ini sebenarnya cukup aneh, bagaimana bisa hal-hal seperti ini dianggap bercandaan? Pelaku 'Catcalling' kebanyakan melakukannya sambil tertawa ringan, ini seperti hiburan bagi mereka ketika membuat seseorang tidak nyaman. Dan kejadian ini nyata adanya, dilingkungan sekitar saya banyak melihat kejadian seperti ini. 

Perlu diketahui, bahwa pelecehan seperti ini bisa berdampak bagi seseorang. Pelecehan seperti ini bisa berdampak serius bagi korban. Oleh karena itu, saya akan menjelaskan beberapa dampak pelecehan ini.

1. Merasa Khawatir dan Tidak Nyaman

Kita memang dituntut harus selalu waspada dan berhati hati, namun tetap saja korban pelecehan seksual akan merasa Khawatir dan tidak nyaman saat berpergian. Hal ini dapat menganggu aktifitas korban. ketika seharusnya melewati gang untuk menuju ke tempat tujuan, beberapa akan lebih memilih jalan yang ramai meskipun jaraknya dua kali lipat jauhnya. Hal ini tentunya berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari. 

2. Trust Issue

Tanpa sadar korban pelecehan akan mengalami trust issue, atau bisa dikatan masalah kepercayaan, dimana korban pelecehan cenderung memiliki pikiran negatif tentang lingkungan sekitar dan menjadi tidak mudah untuk percaya kepada orang lain. Trust Issue ini lama kelamaan akan menyusahkan korban, karena akan menjadi enggan untuk eksplore lingkungan sekitar karena merasaa takut dan was-was, selain itu pelecehan seksual seperti ini akan membuat korban mudah curiga pada semua orang, seolah-olah semua orang disekitar akan melakukan hal yang sama.

3. Merasa Terancam

Dan hal yang terakhir adalah merasa terancam. Korban yang merasa terancam akan beranggapan seolah-olah ada yang mengikutinya dan mengawasinya saat berjalan di tempat umum. perasaan ini membuat korban akan sangat cemas dan takut saat berpergian, sehingga dapat mengakibatkan gangguan psikis terhadap korban. 

Itulah beberapa dampak dan cara menyikapi pelecehan seksual yang saya bagikan.  saya berharap supaya Pelecehan Seksual di Tempat Umum setidaknya dapat berkurang seiring berjalannya waktu. dan Untuk Kita semua saya sarankan untuk selalu berhati-hati dan berjaga jaga. Terimakasih Telah Membaca Artikel ini.

Salam Sehat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun