Mohon tunggu...
Tri Junarso
Tri Junarso Mohon Tunggu... Self-employed -

(1) Consultant (2) Books Writer: Corporate Governance; 7th Principle of Success; Leadership Greatness; Effective Leader; HR Leader - www.amazon.com/s?ie=UTF8&page=1&rh... (3) Software Developer (4) Assessor

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mahfud MD, Senjata Makan Tuan

31 Juli 2014   23:16 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:45 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum mengundurkan diri sebagai ketua Timses Prabowo dalam pilpres 2014 dan digantikan oleh Yunus Yosfiah, Mahfud MD sangat ‘liberal.’ Dia membiarkan siapa saja di timsesnya untuk melakukan apa saja, supaya Prabowo-Hatta menang. Tentu saja pembiaran kampanye negatif dan hitam kepada Jokowi-JK. Sekarang, setelah keluar dari elite tinggi timses itu, dia menghadapi banyak tuduhan, diantaranya PKS menyebutnya sebagai orang yang disusupkan oleh Jokowi-JK ke dalam timses Prabowo-Hatta. Terakhir, foto-foto masa kampanye pileg 2014 disebarluaskan, dengan jargon dua jari, dimana PKB partai pendukungnya mendapati nomor urut dua. Seolah-olah dalam foto itu Mahfud memang mendukung Jokowi-JK. Dalam undang-undang pers dikenal adanya hak jawab dari ‘korban,’ terhadap pemberitaan yang salah. Tetapi dalam komunikasi, tidak dikenal istilah ‘reverseable,’ artinya bisa ditarik kembali. Sekali sebuah berita diluncurkan, maka terus meluncur, mengikuti kekuatan energi penggeraknya. Sekalipun berita tersebut kemudian dinyatakan ditarik atau dibatalkan, dinyatakan salah atau palsu. Tetaplah, berita adalah berita. Gelombang sinyalnya tidak bisa mundur lagi, sama seperti energi penggeraknya, jalan terus, tidak ada jalan balik. Istilahnya ‘one way ticket.’ Namun tentu saja berita itu bisa berhenti. Sebuah berita, tidak akan mati. Dia hanya berhenti sementara. Malah sebaliknya, berita bisa menjadi ‘snow ball’ (bola salju), yang menggelinding ke bawah (masyarakat), makin lama makin membesar, makin dahsyat serta ‘mematikan.’ Mahfud bisa saja membantah berita tentang foto tersebut dan menegaskan bahwa dirinya tetap menjaga integritas dan etika. "Sampai sekarang tak pernah berhubungan dengan Tim Jokowi-JK. Foto-foto dua jari yang beredar adalah foto-foto saya pada Maret dan April 2014, saat berkampanye untuk PKB dalam Pileg 2014," katanya. Namun, berita itu sudah terlanjur tersimpan dalam syaraf sadar dan tidak sadar pembacanya. Jadi tidak akan terhapus kapanpun. Ini semacam senjata makan tuan. Kampanye hitam atau negatif yang dibiarkan oleh Mahfud MD, diantaranya adalah: Jokowi keturunan China, Pencapresan Jokowi Terlalu Dipaksakan, Jokowi cuma andalkan utang, Pemilih pemula tidak selalu tertarik wajah ndeso Jokowi, Jadi ketua RT dulu, Ahmad Dhani tak sudi pasang foto Jokowi jika jadi presiden, Jokowi penakut, Jokowi tak akan kuat mendaki Semeru, Ada bau-bau komunis di belakang Jokowi, Negara akan hancur jika dipimpin Jokowi, Jokowi munafik ikuti mami Mega, 'Obor Rakyat', Keislaman Jokowi diragukan, Esemka hanya jadi kendaraan politik Jokowi, Surat terbuka putri Amien Rais, Serangan TV One ke Jokowi, Fahri Sebut Jokowi Sinting, serta masih banyak lagi. Kini, masyarakat telah menerima kembali kehadiran Mahfud MD. Mereka lebih percaya ucapan Mahfud daripada timses Prabowo, baik Fahri Hamzah, Ical, maupun Akbar. Selamat datang kembali, Mahfud MD!

*) artikel lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun