Seorang pria berkulit hitam dahulu hidup bersama ibunya dan ayah tirinya di lingkungan yang jauh dari kemewahan. Mendapati perlakuan kasar dari ayah tiri nya yang sering mabuk mabukkan, tak jarang anak seusianya dapat tegar.
Usianya bertumbuh, ia melangkah maju, ketika peluangnya bertemu dengan seorang pialang saham bernama Bob Bridges. Ia ditawari sebagai karyawan magang dan menerima nya di industri yang digeluti Bob
Industri itu membawa dirinya pada kesuksesan. Chris Garden berhasil melewatinya rintangan dengan tepat pada pialang saham dan menjadi orang yang berpenghasilan paling besar pada masa itu.
Meskipun kesengsaraan meliputi masa kecilnya, Gardner mengatakan ibunya adalah sebuah inspirasi baginya.
"Saya memiliki salah satu dari kaum ibu yang masih kuno pemikirannya yang mengatakan kepada saya setiap hari, "Nak, kamu bisa melakukan atau menjadi apa pun yang kamu inginkan."
"Dan saya percaya itu: saya menjadi apa yang saya inginkan 100%."
Ia menambahkan bahwa saat masih anak-anak, saat menyaksikan sebuah pertandingan basket antar perguruan tinggi di televisi, ia mengatakan bahwa salah satu pemain akan menjadi orang kaya dan berpenghasilan jutaan dolar.
Ia mengatakan ia membuat pilihan positif sendiri berkat perhatian dari sang ibu dan dukungan dari orang lain.
"Saya memilih cahaya, dari ibu saya, dan dukungan dari orang lain yang tidak memiliki hubungan sedarah."
Kata-katanya memang kuno tapi lihat tanggapan Chris Gardner yang membawanya pada kesuksesan.
Pelajaran pentingnya jangan main main dengan kata-kata apalagi apa yang dikatakan Ibu, bisa jadi disitu ada berkahnya ada emasnya. Hormati Ibu mu selagi masih berada di samping kita
Umi Kulsum AS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H