Implementasi dalam Pendidikan di Kelas SD
Menurut Anifiah Zulfa Valentina Ekafebriyanti, L. (2021) untuk menerapkan pembelajaran nilai sosial melalui drama "Sebelum Sembahyang" dalam kelas SD, guru dapat mengambil beberapa langkah praktis yang bisa memperdalam pemahaman dan keterlibatan siswa, antara lain:
- Diskusi Setelah Pertunjukan: Mengadakan pembicaraan di kelas setelah anak-anak menonton atau terlibat dalam drama. Guru bisa memandu diskusi mengenai tema-tema utama yang muncul dalam cerita, seperti toleransi, kejujuran, atau dampak terhadap lingkungan. Pembicaraan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk berbagi pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menghubungkan cerita dengan pengalaman pribadi mereka.
- Aktivitas Kreatif: Mendorong siswa untuk berimajinasi dengan membuat skenario atau adegan pendek berdasarkan nilai-nilai sosial yang telah diajarkan. Misalnya, siswa dapat dibagi menjadi kelompok kecil dan diminta untuk memainkan situasi yang menunjukkan sikap saling menghargai, atau menciptakan dialog tentang pentingnya kejujuran dalam persahabatan. Kegiatan ini tidak hanya memperdalam pemahaman mereka terhadap materi, tetapi juga memberikan wadah untuk mengekspresikan kreativitas.
- Refleksi Pribadi: Mengajak siswa untuk menuliskan refleksi pribadi tentang apa yang mereka ambil dari drama ini dan bagaimana mereka dapat mengaplikasikan nilai-nilai itu dalam kehidupan sehari-hari. Refleksi ini bisa berupa tulisan singkat atau aktivitas menggambar yang menunjukkan sikap yang ingin mereka tunjukkan setelah menonton drama.
- Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari: Untuk memperkuat pemahaman, guru bisa meminta siswa untuk mencari contoh situasi dalam kehidupan sehari-hari mereka di mana mereka dapat menerapkan nilai-nilai yang telah dipelajari dari drama, seperti menjunjung kejujuran, menghargai perbedaan, atau menunjukkan empati kepada teman-teman mereka.
Kesimpulan
Drama "Sebelum Sembahyang" karya Kecuk Ismadi C.R. memberikan cara yang menyenangkan dan efisien untuk mengajarkan anak-anak tentang prinsip-prinsip sosial yang esensial, seperti empati, toleransi, dan kejujuran. Melalui pendekatan mimesis dan keterlibatan aktif dalam pertunjukan, anak-anak tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang teori sosial, tetapi juga merasakan dan memahami pengalaman sosial yang dialami orang lain. Drama ini berfungsi sebagai alat pendidikan yang efektif dalam menanamkan karakter dan empati pada generasi muda.
Dengan metode ini, anak-anak dapat lebih menghargai pentingnya interaksi sosial yang baik, serta belajar tentang bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih damai dan penuh pemahaman. Oleh karena itu, drama ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai elemen yang sangat penting dalam pendidikan karakter dan pengembangan sosial anak-anak di sekolah dasar.
Daftar Pustaka
Anifiah Zulfa Valentina Ekafebriyanti, L. (2021). SASTRA ANAK SEBAGAI MEDIA PENGENALAN NILAI SOSIAL DI MASA PANDEMI. In Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (Vol. 01).
Armytha, N., & Karim, M. (n.d.). Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa. In Sastra Indonesia dan Daerah (Vol. 13, Issue 1).
Dwi, R., Afrilla, D., Jakarta, M., Dahlan, J. K. A., Cirendeu, C., & Selatan, T. (n.d.). KRITIK SOSIAL PADA NASKAH DRAMA ANAK WAYANG KARYA M.J. WIDJAYA.
Engriani, Y. (n.d.). Nilai Sosial Naskah Drama AUT Karya Putu Wijaya dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Siswa SMA.
KARYA TULIS ILMIAH POPULER. (n.d.).