Asia Tenggara memang termasuk negara yang paling banyak dijadikan sebagai habitat dari nyamuk penyebab DBD. Seperti yang diketahui bahwa saat musim hujan tiba, maka populasi nyamuk akan mengalami peningkatan, karena keberadaan air yang tergenang begitu banyak dan umumnya dijadikan sebagai tempat mereka untuk hidup dan berkembang biak. Beberapa diantaranya mungkin jenis nyamuk yang hanya menggigit kulit untuk mendapatkan makanan, namun tak jarang juga jenis nyamuk yang berbahaya karena menyimpan bakteri dan virus di dalamnya.
Seperti diantaranya adalah penyebab demam berdarah ini, bahkan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit DBD ini juga tak bisa dikatakan kecil. Hal ini disebabkan karena gejalanya tak begitu terlihat, seperti halnya sakit demam biasa, hingga terkadang sebagian diantara penderitanya tak menyadari bahwa ia terkena DBD dan terlambat dalam mendapatkan pertolongan.Â
Sebagian besar diantara penderita DBD ini juga anak-anak, sehingga pengawasan orang tua amat diperlukan untuk mencegah terkena penyakit berbahaya tersebut.
Umumnya nyamuk yang satu ini memang hanya menggigit di jam-jam tertentu saja, mulai dari pukul 10 pagi sampai siang, namun sekali gigitan akan langsung bereaksi, khususnya pada mereka dengan kekebalan tubuh atau imunitas yang rendah.Â
Untuk itu ada baiknya juga selalu melindungi diri dengan menggunakan lotion anti nyamuk atau sejenisnya, sehingga serangga tersebut tak berani untuk menggigit tubuh.
Adapun setidaknya beberapa gejala yang akan dialami ketika terjangkit penyakit demam berdarah, diantaranya adalah:
1. Demam, penderita DBD akan mengalami demam dengan suhu yang terbilang tinggi yaitu mencapai angka 40 derajat celcius. Demam ini tentunya berbeda dengan penyakit-penyakit ringan lainnya seperti pilek maupun flu, sehingga bisa langsung dicek dengan menggunakan thermometer.
2. Sakit kepala, rasa sakit kepala yang dialami oleh penderita DBD ini nyatanya berbeda dibandingkan dengan sakit kepala pada biasanya, karena sangat parah dan membuat penderitanya tak bisa melakukan aktivitas sebagaimana mestinya, mereka hanya bisa terbaring di atas ranjang.
3. Munculnya ruam, ruam merah di seluruh bagian tubuh seperti terkena cacar air, namun bintik-bintik ini tak mengeluarkan air.
4. Mual-mual hingga disertai dengan muntah, penderita DBD tak mampu mencerna makanan yang masuk kedalam tubuh, lambung terus memberikan gerakan menolak makanan sehingga berakibat pada muntah.
5. Nyeri pada bagian belakang mata, yaitu daerah retinol orbital yang membuat penderitanya kesulitan untuk fokus.
6. Nyeri otot dan sendi, gejala lainnya yang juga akan dialami oleh penderita DBD diantaranya adalah rasa nyeri di bagian otot tubuh dan juga sendi.
7. Tekanan darah rendah, jika sudah memasuki fase kritis biasanya penderita demam berdarah ini akan mengalami hipotensi atau tekanan darah yang semakin lama semakin rendah.
8. Pendarahan, fase kritis juga akan menyebabkan pasien mengalami pendarahan di beberapa bagian tubuh layaknya gusi, hidung, area yang ada di bawah kulit, kemudian juga ada warna memar keunguan di kulit hingga kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah dan juga getah bening.
Ini bukan jenis penyakit yang dapat disepelekan, karena ketika terlambat dalam memberikan pertolongan, maka nantinya nyawa yang harus melayang.Â
Ada baiknya juga untuk melakukan pencegahan seperti dengan melakukan pengasapan di rumah agar berbagai bibit penyakit dari DBD ini bisa hilang. Juga dengan memastikan bahwa kondisi lingkungan yang ada di sekitar Anda selalu dalam kondisi yang bersih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H