Mohon tunggu...
Tri Haryadi
Tri Haryadi Mohon Tunggu... Freelancer - Search Engine Optimizer

13 years in internet marketing and SEO is never been enough for me..it's a fantastic thing for me helping people to do their business right. Need help for your business?. WA +62 857 1400 0064

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Geliat Lampung Sebagai Target Investasi Perumahan Masa Depan

17 Desember 2014   20:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:06 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain di wilayah-wilayah central, daerah-daerah lain di Indonesia juga terlihat semakin menggeliat dalam pembangunan bidang properti. Salah satunya adalah kota Lampung yang kini mulai masuk dalam bidikan pengembang-pengembang besar.

Sampai Juli 2014, terdaftar sekian banyak pengembang properti & jaringan hotel internasional & nasional menggarap Lampung yang merupakan wilayah ekspansi bisnis baru. Sebut saja PT Bakrieland Development Tbk, Ciputra Grup, Dafam Hotels, PT Metland Tbk, PT Intiland Development Tbk, serta Springhill Grup. Mereka membangun bermacam macam kategori properti, mulai dari perumahan, kondotel, pusat belanja, hotel sampai resor wisata. Belum lagi pengembangan hotel-hotel yg sedang dalam step konstruksi.  Menurut Ketua Dewan Perwakilan Daerah REI Lampung, Tata Indra, di tahun ini saja, terdapat 8 izin hotel yg baru diterbitkan pemerintah daerah. Jumlah ini menggenapi 8 hotel baru yang lain yg sedang dikembangkan dengan cara bersamaan.

Pertumbuhan pasar hotel Lampung fantastis. Faktor ini didorong oleh industri pariwisata serta kegiatan yang berhubungan dengan bisnis di daerah seperti meeting, incentives, conference & exhibition (MICE). Maka tingkat okupnasi rerata semua hotel baik berbintang ataupun non-bintang mencapai 65 prosen. Lampung saat ini memang belum dieksplorasi secara maksimal. Padahal potensinya tidak kalah bersama daerah lain.

Ada lima argumen mengapa Lampung amat sangat menarik utk dilirik. Berikut petikannya:

1. Lampung adalah gerbang Pulau Sumatera dgn lahan tetap melimpah di 15 kota & Kab. Kisaran harga masihlah berada kepada level 50.000 rupiah sampai 2 juta rupiah per-meter persegi (lokasi yang cukup strategis).

2. Lampung dekat bersama ibukota Jakarta sbg pusat usaha, pemerintah, keuangan serta perdagangan. Maka memudahkan mobilisasi arus konsumen serta investor yg mau terhubung usahanya dari daerah ke kota.

3. Lampung belum terlalu padat dalam industri pengembangan properti, terutama perumahan. Sampai waktu ini tetap berjalan ketimpangan antara keperluan & pasokan. Tiap tahunnya Lampung kekurangan 5.000 rumah. Kekurangan pasokan rumah itulah yg harusnya dijadikan juga sebagai kesempatan bagi pengembang buat memenuhinya. Rumah-rumah seharga rupiah 350 juta sampai Rupiah 1 miliar sangat potensial untuk dipasarkan di Lampung. Selain sebagai hunian, banyak masyarakat Lampung dan Jakarta yang menganggap rumah sebagai investasi masa depan yang menguntungkan yang nilainya akan terus melambung dari waktu ke waktu.

4. Lampung amat ideal bagi relokasi pabrik-pabrik dari kawasan-kawasan industri mapan & padat dengan harga lahan tinggi seperti Cilegon, Tangerang, Cikarang, & Karawang. Dengan dukungan jaringan infrastruktur sentral seperti Bandara Radin Inten II yg bakal dinaikkan statusnya jadi bandara internasional & pelabuhan laut Bakauheni type A, Lampung menjadi salah satu opsi daerah penting yg amat menarik utk dilirik.

5. Indeks keyakinan dan kepercayaan publik terhadap Lampung cukup tinggi. Menurut survei keyakinan customer Bank Indonesia (BI), kota Bandar Lampung mengalami peningkatan indeks keyakinan konsumen dgn kenaikan teratas ialah 15,1 poin di antara 18 kota yang lain di seluruhnya Indonesia.

Lima argumen inilah yg mungkin bisa jadi pertimbangan bagi pembisnis maupun investor untuk menjadikan Lampung sebagai salah satu wilayah pembangunan properti yang memiliki prospek cerah di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun