Mohon tunggu...
Gembel Eliet
Gembel Eliet Mohon Tunggu... Peternak - Salam Ngaret

Sobat Ngaret

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Koleksi Domba Jokowi dan Saran Pilihan Karir Masa Pensiun

8 November 2024   13:19 Diperbarui: 14 November 2024   19:18 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis Tri Hartono (Gembel Eliet)

Presiden Jokowi resmi purnatugas pada 20 Oktober 2024 setelah satu dekade memimpin Indonesia. Jokowi digantikan oleh pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto. Setelah pensiun, jokowi Pulang ke Solo dengan membawa koleksi kambing miliknya.

Dipelihara di halaman Istana tak jauh dari kolam Kebun Raya, Jokowi memiliki koleksi domba yang ia beli  sekitar akhir tahun 2016. Ia membeli lima ekor domba, tiga di antaranya betina dan dua jantan. Sampai sekarang, domba yang ia pelihara telah menjadi  43 ekor. Ia sempat berujar jika di kalkulasi ekonomi, pelihara domba bisa untung besar.

Setelah pensiun, Jokowi memilih tinggal di kota Solo dengan mendapat uang pensiunan sekitar Rp30,2 juta dan berhak mendapatkan rumah seluas 12.000 meter persegi yang dilengkapi dengan beberapa fasilitas, mencakup biaya-biaya seperti pemakaian air, listrik, dan telepon, serta seluruh biaya perawatan kesehatan keluarga.

Rumah pensiun yang masih dalam Proses pembangunan itu berada  di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Bayangkan kita bisa menjadi Jokowi menikmati masa pensiun dengan berternak domba, tidak usah terlalu muluk-muluk menjadi mantan presiden, tetapi menjadi jokowi yang memiliki rumah seluas 1,2 hektar, plus kandang domba.. Pasti enak dan nyaman. 

Jika dulu pada tahun 2017 ketika masih menjabat Presiden mempunyai tiga anak kandang dengan domba baru 11 ekor, sekarang setelah jadi "MANTAN" (Presiden maksudnya) bisa lah mengurus sendiri dengan bikin bank pakan dan beli komboran??

Foto: Tri Hartono ( Gembel Eliet)
Foto: Tri Hartono ( Gembel Eliet)

Ternak domba sekarang lebih variatif, tidak hanya dengan cara tradisional menggembala dan ngarit rumput. Tetapi dengan cara mengolah pakan dengan cara fermentasi sehingga tidak terlalu menguras tenaga. Bahkan sekarang banyak yang menjual pakan ternak domba  dari rumput hijau sampai berbentuk konsentrat.

Kenapa Jokowi bilang kalkulasi ekonom ternak domba besar keuntungannya ? 

Pertumbuhan domba lumayan cepat, dalam kurun waktu 1-2 tahun saja sudah bisa dipanen. Usia 8-12 bulan sudah siap untuk dijual. Domba juga cepat berkembangbiak, biasanya dalam setahun bisa beranak 2 kali dengan jumlah anak 1 sampai 3 ekor. Usia kambing siap kawin relatif muda, 6 sampai 10 bulan dengan waktu mengandung sampai usia 5 bulan. Usia 120 hari anak bisa disapih dan induknya siap dikawinkan lagi.

Proser penggemukan domba juga tidak membutuhkan waktu yang lama, biasanya sekitar 3 sampai 5 bulan sudah bisa memberi keuntungan.

Infografis Tri Hartono (Gembel Eliet)
Infografis Tri Hartono (Gembel Eliet)

Ternak domba tidak hanya cuan di daging, tetapi bisa menghasilkan produk susu, kulit juga laku dijual, bahkan kotorannya pun menghasilkan. Apalagi setiap musim haji tiba, harga seekor kambing akan mengalami kenaikan yang signifikan. Bisa sampai dua bahkan tiga kali lipat harga normal.

Dibandingkan dengan peternakan hewan besar seperti sapi atau kuda, biaya operasional kambing relatif lebih rendah. Sehingga bisa menghasilkan untung yang besar dan lebih mudah dalam pemasaran.

Jadi saran saya, dari pada safari politik menjelang pilkada, mending Jokowi menerima calon calon gebunur di pilkada tahun ini yang sowan kerumahnya diajak ke kandang. Sebab terkadang denger suara embek domba bisa bikin inspirasi datang. Apalagi melihat domba domba makan ditemani secangkir kopi... Hati Tentram...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun