Mohon tunggu...
Tri Harnanik atas asih
Tri Harnanik atas asih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru di daerah gunung kidul, Yogyakarta.Pecinta literasi dan sudah membuat buku berupa cerpen, puisi, novel dan juga i penulis skenario

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Go Home

1 Juni 2024   08:36 Diperbarui: 1 Juni 2024   08:38 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiba-tiba nenek membuka pintu. " Nduk kenapa masih di kamar. Ini sudah siang, kamu belum buat sarapan."

" Iya, Mbok." Bu Aminah segera beranjak dari tempat tidur dan menggandeng tangan Diva.

"Kenapa kamu, cah ayu?" tanya nenek keheranan melihat Diva. Diva tak menjawab, ia memeluk ibunya dengan kuat.

"Gak ada apa-apa, Mbok. Diva Cuma mimpi..." Bu Aminah mengedipkan matanya ke arah nenek. Nenek pun paham maksudnya.

Setelah selesai sarapan, mereka melakukan aktifitas seperti biasa. Nenek ke ladang, Bu Aminah mencuci pakaian di danau sementara Diva bermain bersama teman-temannya.

" Hei Diva, kenapa ayahmu tak pernah pulang?" tanya Risa.

Diva tak menjawab. Percakapan mereka sempat terdengar di telinga Bu Aminah. "Kasihan kamu, Nak, ucapnya dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun