Mohon tunggu...
Tri Harmoko
Tri Harmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Diri Sendiri Seutuhnya

Bertindak Mengikuti Kata Hati, Human Interest, Puisi, Sajak, Feature, Travelling, Ekonomi Kreatif, Seni dan Budaya, Olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meda: Belajar Cara Belajar Andrea

1 Oktober 2012   06:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:25 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GANTUNG - Meda seorang musisi yang mendampingi Andrea Hirata dalam beberapa festival dan juga konser kecil song book laskar pelangi Sabtu malam lalu di terminal penumpang pelabuhan Laskar Pelangi mengaku banyak belajar dari novelis ternama Andrea Hirata dalam pencapaian kariernya.

Ditemui di Musium Kata Jalan Laskar Pelangi Desa Lenggang Kecamatan Gantung Minggu (30/9) lalu, Meda mengaku telah mulai bekerjasama dengan Andrea Hitata sejak festival Laskar Pelangi pada tahun 2010 lalu. Festival yang dilaksanakan satu bulan dan banyak menyita perhatian publik ini, Meda hadir sebagai seorang penampil dan ikut membawakan tarian bersama musisi terkemuka di Indonesia.

"Kesannya belajar banyak, sangat menginspirasi dalam perjalanan karier saya sebagai penyanyi termasuk juga cara belajarnya," kata Meda.

Menurutnya, sejauh ini ia sedang konsen juga mengembangkan Museum Kata milik Andrea Hirata untuk menjadi salah satu tempat destinasi wisata Belitung. Karena Musium Kata milik Andrea merupakan yang pertama saat ini di Indonesia.

Sedangkan secara individu Meda juga telah memiliki tahapan bagi perkembangan kariernya. Meda akan meluncurkan album solonya pada awal tahun 2013 mendatang. Bekerjasama dengan Andrea juga baginya adalah suatu hal luar biasa yang tak pernah ia bayangkan bisa terjadi sebelumnya. "Satu lagi yang ingin saya wujudkan kalau ada kesempatan,saya ingin satu panggung dengan Nora Jones," harapnya.

Untuk novel karya Andrea Hirata ia mengaku sangat menyukai semua karya penulis asal Gantung tersebut. Namun ketika ditanya novel paling disukai, Meda mengaku Sang Pemimpi adalah yang terspecial. Karena bagi Meda, Sang Pemimpi adalah novel pertama milik Andrea yang ia baca dan begitu inspiratif. "Untuk novelnya Andrea semua saya suka, tapi Sang Pemimpi pertama kali saya baca dan itu sangat menginspirasi serta berkesan," tandas Meda yang berasal dari ibukota Jakarta ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun