MODUL 1 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK MENGEMBALIKAN LAGI HAKIKAT MENJADI SEORANG GURU
Oleh : Tri Hanung W, S.Pd
Merdeka belajar yang merupakan program dari kementerian pendidikan dan kebudayaan yang di canangkan oleh Mas Menteri Nadiem makarim ternyata membawa efek yang begitu terasa bagi guru, melalui program-programnya yang berusaha mengupgrade kemampuan guru dalam penguasaan IT, Literasi, ataupun kemampuan mengajar guru. Salah satu program tersebut adalah Program Guru Penggerak. Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara  holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan  pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila . Dalam menjalankan perannya, guru penggerak akan melakukan upaya untuk :
- Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya            Â
- Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah
- Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah           Â
- Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
- Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah
Beberapa waktu yang lalu Puji Syukur alhamdulilah telah dilaksanakan kegiatan diseminasi modul 1 pendidikan guru penggerak oleh Tri Hanung W, S.Pd dari SMK N 1 Bulukerto sebagai Calon Guru Penggerak didampingi bapak Kepala Sekolah Drs. Djoko Widagdo serta Pengajar Praktik Puji Handayani S.Pd., M.Pd. Acara berlangsung sangat menarik dan komunikatif dari Nara sumber maupun peserta.
Isi dari diseminasi yang di laksanakan pada hari Jumat tanggal 28 Januari 2022 itu mengupas tuntas materi di modul 1 Pendidikan Guru Penggerak yang meliputi :
1. Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara.
2. Budaya Positif.
3. Inquiry Apresiatif.
4. BAGJA.
5. Segitiga Restitusi.
6. Visi Guru PenggerakÂ
7. Nilai dan peran guru penggerak.
8. Profil Pelajar Pancasila.
9. Kodrat alam dan kodrat jaman.
dll.
Dalam sesi tanya jawab terlihat peserta menunjukkan antusiasme untuk mengikuti program guru penggerak selanjutnya.Â
Melalui diseminasi ini dapat mengembalikan lagi pemahaman kita untuk melakukan pembelajaran yang selalu berpihak pada anak. Dan akhir dari isi modul ini adalah menuntun kita sebagai guru untuk menciptakan profil Pelajar Pancasila melalui cara-cara yang elegan dengan tidak mengabaikan kodrat alam dan kodrat jaman yang dimiliki anak sejak lahir.Â
Selain materi isi dari modul 1 juga disampaikan aksi nyata yang telah dilakukan berupa video, dokumentasi dan foto-foto. Aksi nyata kali ini menampilkan budaya positif yang dilaksanakan di kelas. Untuk membangun budaya positif, sekolah  perlu menyediakan lingkungan yang  positif, aman, dan nyaman agar murid -  murid mampu berpikir, bertindak, dan  mencipta dengan merdeka, mandiri, dan  bertanggung jawab. Adapun rancangan aksi nyata berupa program selama persiapan, proses, dan hasil.Â
Rancangan aksi nyata adalah sebagai berikut :
Menyiapkan kelas melalui kesepakatan kelas yang diyakini kebaikannya secara bersama, dengan kata lain menyepakati secara konsisten aturan main selama pembelajaran di kelas.
Menerapkan budaya industri yang ada di SMK meliputi 5S ( Seiri, Seiton, Seiso, Sheiketsu, Sitsuke ) yang menitikberatkan pada kesadaran untuk menerapkan budaya serba terib diantaranya kebersihan dan kedisiplinan.
Melakukan pembiasaan pembiasaan yang bisa menunjang keberhasilan siswa di masa depan, meliputi religi ( Doa sebelum pelajaran ), Kesehatan ( Senam Pagi sebelum praktek ), Gotong Royong saat Pelajaran Praktek, Konsistensi dalam menerapkan protokol kesehatan.
Mendorong siswa untuk mau berliterasi dan menunjukkan hasil prakteknya dengan membuat video unjuk kerja, agar penanaman karakter yang dimulai di kelas, kemudian pembiasaan yang menciptakan budaya positif, dan dikuatkan dengan hasil praktek berupa video sangatlah membantu siswa dalam mengembangkan hardskill dan soft skill yang benar-benar dibutuhkan dunia kerja saat ini.
                                                 Â
Demikian penjabaran seputar aksi nyata modul 1 pendidikan guru penggerak, semoga bisa memberikan wawasan bagaimana mengelola pembelajaran yang menyenangkan, menciptakan ketraturan yang membuat anak betah disekolah karena menyenangkan yang akan membuat sekolah makin subur untuk menciptakan generasi yang menguasai hardskill dan soft skill. Diatas adalah contoh karya anak TKRO yang ternyata juga bisa berbicara sebagai bekal ketika mereka waancara dan bergaul saat kerja kelak. Budayakan literasi, budayakan 5s , dan dorong terus anak untuk terus berkreasi sebagai bekal masa depan. Kembalikan hakikat guru penuntun dan pamong sebagaimana pandangan dari Ki hajar Dewantara. Salam Guru Penggerak, Salam dan bahagia. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
                                                     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H