Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar Sang Pendekar (43), Pernikahan Terpaksa

9 Agustus 2024   05:10 Diperbarui: 9 Agustus 2024   15:48 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

***

Cak Japa seperti biasanya memberikan wejangan selepas shalat kepada jamaah, "Sebuah nasehat dari leluhur, 'Sepi ing pamrih rame ing gawe', ini mengajarkan kepada kita untuk tidak banyak pamrih tapi banyaklah berkerja. Maksudnya dalam berbuat sesuatu itu jangan fokus mengharapkan imbalan, tapi fokuslah dalam pekerjaan, karena pekerjaan yang dilakukan dengan baik, dengan tulus ikhlas, pasti dengan sendirinya akan mendatangkan balasan yang baik pula. Selanjutnya 'Suwung pamrih tebih ajrih', artinya apabila kita berbuat tanpa pamrih, maka rasa takut akan menjauh. Menurut para leluhur, pamrih itulah yang mendatangkan rasa was-was, ragu-ragu, takut, dan kecewa, bahkan dapat membuat seseorang jatuh hina dan putus asa!"

Para jamaah sangat senang mendengar wejangan-wejangan yang biasa disampaikan setelah shalat berjamaah isya' itu. Singkat tapi sangat sarat dengan nila-nilai luhur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun