Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Para Pemuja Perang

17 Juli 2024   06:33 Diperbarui: 17 Juli 2024   06:55 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah diam sejenak, dia melanjutkan, "Sombong membuat mereka lupa diri. Setelah itu mereka akan merasa sudah paling baik, merasa paling benar dan paling suci. Jika sudah demikian, maka tahap berikutnya mereka akan sangat mudah untuk saling menyalah-nyalahkan, saling menuding dan menjatuhkan vonis sesat, munafik, kafir, kepada pihak lain! Lalu yang terakhir, akan saling menghalalkan darahnya. Maka meletuslah perang yang sangat dasyat. Setelah itu, kita tinggal menonton saja! Para pemuja perang adalah wakil-wakil kita, yang akan bekerja untuk kepentingan kita!"

Sang kaisar akhirnya bertitah, "Ini akan menjadi program utama kerajaan kita!"

Masa depan setan tampaknya akan kembali cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun