Berdasarkan Laporan Tuberkulosis Global tahun 2023 yang diterbitkan WHO, jumlah penderita TBC di Indonesia nangkring di peringkat kedua setelah India.
Diperkirakan terdapat sekira 1.060.000 kasus baru TBC di tahun 2024, dengan angka kematian mencapai 134.000. Dengan demikian Tuberkulosis masih menjadi momok kesehatan yang wajib diprioritaskan untuk diberantas tuntas dari bumi Indonesia.
Tokoh lain menyampaikan bahwa membantu itu jangan niatnya membuat pihak pemberi donasi senang. Niat terbaik adalah mencari ridha dari Sang Maha Pemberi donasi, yakni Allah.
Dalam sambutan melalui tayangan video, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa temuan kasus TB di Indonesia meningkat dan tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Menkes juga sangat mengapreasiasi langkah MPKU Muhammadiyah yang melakukan sinergi dengan berbagai pihak dalam penanggulangan TBC.
Sedangkan Jeff Cohen, direktur USAID Indonesia, Â menyampaikan bahwa USA melalui USAID berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah Indonesia untuk mengeliminasi tuberkulosis.
"Kami percaya bahwa kemitraan inklusif, yang menghormati dan memanfaatkan keberagaman masyarakat Indonesia, sangat penting dalam memerangi penyakit mematikan ini," paparnya dalam sambutan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang lumayan fasih.
Ujarnya di kesempatan lain, "Sudah lebih dari lima belas tahun, USAID menjadi mitra Pemerintah Indonesia dalam memberantas TBC. Amerika Serikat terus mendukung Indonesia mencapai target eliminasi TBC di tahun 2030. Adapun pendanaan yang dikucurkan dengan berbagai program mencapai sekitar $20 juta."
Amerika Serikat dan Indonesia pada tahun ini merayakan ulang tahun hubungan bilateral ke-75. Kolaborasi USAID dengan Kementerian Kesehatan, Pemda DIY dan organisasi-organisasi keagamaan dalam penanggulangan tuberkulosis menunjukkan dampak sangat signifikan.
Sementara itu, Prof Haedar Nashir menegaskan bahwa sinergi pelibatan rumah sakit dari lembaga-lembaga keagamaan lain dalam program penanggulangan TBC ini merupakan wujud nyata prinsip inklusif Muhammadiyah.
"Saya berharap sinergi Muhammadiyah dengan organisasi-organisasi keagamaan beserta rumah sakitnya dalam penanggulangan tuberkulosis ini dapat berjalan dengan baik," imbuhnya, "Sehingga dapat memberikan kebermanfaatan yang semakin luas."
Dengan demikian diharapkan kedepan sinar cahayanya akan semakin terpancar menerangi seluruh pelosok negeri, memberi kebermanfaatan, dengan semangat kemajuan, hingga Tubercolosis tereliminasi dari negeri tercinta ini.