Tulisan ini saya tutup dengan merefleksikan penggalan pesan bijak K.H. Ahmad Dahlan dalam pesan-tulisan beliau mengenai "Kesatuan Hidup Manusia". Beliau menyatakan bahwa orang yang "mengerti" itu sebenarnya lebih banyak dibandingkan dengan orang yang "menjalankan pengertiannya". Sehingga, di sinilah pentingnya ikhtiar untuk menyemai kualitas akal manusia agar dengan akal itu manusia mampu "menjalankan pengertiannya" dalam kehidupan nyata dalam rangka mewujudkan tanggung jawab sosialnya sekaligus berempati demi kebaikan bersama. Sebagai homo educandum, maka ikhtiar menyemai akal manusia tidak bisa tidak, hanya bisa dijalankan melalui pendidikan dan pengajaran. Pendidikan dan pengajaran yang berguna bagi akal manusia jauh lebih dibutuhkan manusia daripada makanan yang mengisi perutnya. Pengajaran bagi manusia akan lebih cepat menambah besarnya akal dibandingkan dengan tambah besarnya badan oleh makanan.
Pesan bijak K.H. Ahmad Dahlan tersebut menyiratkan betapa pentingnya pendidikan dan pengajaran dalam membangun esensi dan eksistensi manusia. Pendidikan dan pengajaran adalah ladang jihad untuk menyemai akal manusia, sebagai entitas yang mewarnai peradaban dari generasi ke generasi. Dalam perjalanan sejarah di setiap generasi kehidupan, pendidik selalu hadir menjaga peradaban. Redup dan cerahnya peradaban bangsa akan sangat bergantung pada kualitas penyemaian akal dalam proses pendidikan bangsa tersebut. Dan, di sinilah peran kunci pendidik : menjaga cerahnya peradaban.
Selamat Hari Guru,
Sang Pembangun Insan Cendekia,
Sang Pencerah Peradaban.
o00o
Inspirasi Pustaka :
- Harari, Yuval Noah. 2019. Sapiens, Riwayat Singkat Umat Manusia. Terjemahan: Damar Tyas Wulandari Palar. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.
- Kesatuan Hidup Manusia. Pesan K.H. Ahmad Dahlan yang dipublikasikan oleh HB. Muhammadiyah Majlis Taman Pustaka, 1923.
- Toynbee, Arnold.2015.Sejarah Jejak Peradaban Manusia dari 500 SM -- Abad Ke-20 M. Terjemahan : Irfan M. Zaki. Bandung : Penerbit Nusa Media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H