Kepada martir Black Bloc dari Bandung hingga Surabaya.
Kita sudahi saja perbincangan Hari Buruh International yang melampaui kasih dan marah. Dingin menyelimuti perdebatan panjang menyoal mimpi pebaikan kehidupan kemanusiaan yang tak akan pernah kita ketahui kapan tiba kemenangannya.
Sayangku, bermesra-mesra seraya memutar Anarchist from Colony adalah pilihan strategis untuk jadi skeptis. Akan sangat membosankan bila waktu pagi ini dimulai dengan kehendak bebas bahwa kita harus mengorganisasi diri terlibat dalam gerakan.
"Kau tidak akan pernah mengerti apa-apa bila hanya merayakan utopia dan sinisme individual terhadap realitas. Tidak akan ada Mayday tanpa para martir Haymarket. Tidak ada Chiapas tanpa Sub-Comandante Marcos. Tidak akan ada revolusi Spanyol tanpa anarko-feminis. Mereka semua berpihak pada perubahan, pada perbaikan. Mereka berjuang tidak di kamar tidur, tidak di ruang perpustakaan, mereka membangun kerja-kerja kolektif."
Sayangku, di luar wilayah percintaan kita yang romantis, terdapat titik-titik api konflik sosial yang bengis; perampasan tanah, perusakan lingkungan, eksploitasi perempuan dan anak, politik upah murah, agresifnya akumulasi kapital, hingga perang kelas.Â
Tentu di antara masyarakat dan elite yang berkolaborasi dengan negara dan kapitalisme. Kita tidak musti simpati lagi, bergerak lagi, atau mengambil keterlibatan serupa. Sebab, kita akan tersisih dan diasingkan, sayang.
"Tidak. Itu buruk. Kenapa kau jadi begitu hipokrit! Bertahun-tahun kita pupuk harapan pada tiap kesempatan perubahan. Berhari-hari kita pertengkarkan literatur sosial tentang keberlangsungan dunia baru tanpa kelas, tanpa struktur ofensif, tanpa hierarki. Kau sendiri bilang bahwa terjadi kekacauan sistematis, hegemoni kuasa, dan ketidakadilan struktural. Hari Buruh International adalah momentum ideal untuk mengedarkan kesadaran kolektif,'' ucap perempuanku.
Tidak berlebihan jika kau pinta aku untuk segera menghabiskan secangkir teh hasil swakelola perkebunan Warga Wonosobo yang kau buat. Akan aku siapkan bensin, kain, dan botol kecap. Sementara kau siapkan slayer, boots, dan jaket hitam. Kita pergi bersolidaritas.
Tiba-tiba nomer Baby im An Anarchist dari Against Me! keluar dari kotak pemutar suara yang perempuanku curi dari pabrik tempat ia bekerja saat ulang tahun hubungan kami yang ke-2. Against Me! seketika menamparku dan menggugah delusi yang sama tentang keindahan imaji yang selalu Aku rayakan hingga membuat jadi primitif.
Black Bloc
Black Bloc bukan organisasi. Black Bloc adalah metode kelompok afinitas yang terdiri dari individu-individu atau kelompok yang bersepakat bahwa gerakan perlawanan terhadap kapitalisme harus menemukan bentukan baru mengingat bahwa perkembangan gerakan sosial kerap didistorsi, terkomodifikasi, atau bahkan terhegemoni oleh kekuasaan dan kapitalisme.
Pola kerja kolektif Black Bloc adalah egaliter, otonom, dan bebas, tanpa hierarki dan struktur.Â
Dalam setiap aksi demonstrasi, kelompok Black Bloc selalu mendapatkan solidaritas dalam ekskalasi yang sangat besar karena membawa prinsip konseptual proletar. Gaya komunikasi mutual aid yang mengedepankan contoh nyata bagaimana kelompok-kelompok afiniti dapat bergabung dengan artikulasi tujuan yang sama, serta tindak revolusioner yang jauh dari pola reformis untuk tidak berkompromi dengan elite. Para aktivis antikapitalisme, antiglobalisasi, aktivis human right, para feminis, mahasiswa, dan masyarakat adat dari berbagai macam negara mengambil keputusan untuk berkumpul dalam banyak kesempatan glombang protes Black Bloc karena menganggap bahwa taktik ini berjalan efektif untuk melumpuhkan banyak pertemuan good global financial capitalism.
Gaya berpakaian berwarna hitam dan penggunaan penutup wajah digunakan untuk membuat blok massa terhindar dari identifikasi oleh otoritas (petugas keamanan) yang biasanya merekam semua aktivitas protes guna kepentingan pelemahan gerakan; penangkapan, penculikan, dll.
Selain gaya berpakaian yang anonim, Black Bloc memiliki varian taktir dari aksi ke aksi. Seperti Unaresting yang merupakan taktik untuk menolong atau melepaskan peserta protes dari tangkapan petugas keamanan. Taktik ini adalah konsensus soliditas untuk saling melindungi peserta aksi yang mendapatkan tindak represif dari aparat.Â
Arm-linking adalah taktik yang membantu barisan  aktivis untuk tetap dalam kesatuan yang saling berkaitan dan berhubungan sehingga membuat petugas keamanan makin sulit untuk memecah barisan. Formasi ini dipelajari dari taktik bertahan polisi, hanya saja lebih bersifat spontan dan organis.
Black Bloc telah ada di Amerika Utara sejak terjadinya Perang Teluk pada tahun 1991. Mereka mengambil inspirasi dari gerakan Autonomen di Jerman yang eksis pada tahun 1980-an.Â
Gerakan ini terkenal dengan pertempuran-pertempuran jalanan, yang biasa disebut sebagai perang kelas. Sehingga menjadi sebuah alternatif revolusioner yang digunakan oleh gerakan-gerakan protes yang masih eksis hingga saat ini.
Epilogue
Black Bloc menyodorkan keyakinan bahwa mereka lebih percaya pada diri sendiri ketimbang percaya terhadap otoritas. Berjuang demi kebebasan, bukan demi organisasi. Ketika huru-hara berlangsung dan para marxist memberi claim bahwa itu adalah perang kelas, mereka menyebutnya co-conspirators.
Hari Buruh Internasional berakhir. Aku dan perempuanku pulang ke rumah. Meletakkan bendera merah-hitam yang kami bawa. Mengompres luka akibat pentungan tongkat besi petugas keamanan, lalu berciuman sembari ia beri bisikan kecil di telingaku "We're all Hypocrites, but you're a patriot."Â
Lalu ia putar ulang lagu kasih sayang yang tadi pagi sempat ia putar sebelum pergi bersolidaritas:
Cause Baby, i'm an anarchist
You're a spineless liberal
We marched together for the eight-hour day
And held hands in the streets of Seattel
But when it came time to throw bricks
Through that Starbucks window
You left me all alone
Dan kami berjanji untuk tidak menikah dengan negara.
Pertama kali tayang di qureta.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI