Tak pelak lagi, dunia hiburan akhir-akhir ini sedang tersedot berita dari grup musik papan atas Dewa 19. Itu karena ada dua peristiwa penting yang sedang berselimut di tubuh grup musik ini.Â
Pertama adalah kabar mengenai konser reuni di Malaysia. Pada sesi-sesi latihan mereka saja, youtubenya sudah dikunjungi banyak fans, baladewa dan baladewi. Apalagi pentasnya yang digambarkan sebagai sangat berhasil dengan ribuan fans negeri jiran itu.Â
Seorang penonton youtube berkomentar bahwa konser ini sangat fantastis dengan pendapatan 7 miliar rupiah. Tiket pun cukup berkelas.Â
Kedua, Â tentu adalah penahanan pentolan Dewa 19 Ahmad Dhani oleh karena kasusnya yang membuat jeruji besi harus ditempati sementara waktu selama 1.5 tahun.Â
Penahanan ini sempat menuai begitu banyak pendapat. Konser Dewa tak pelak lagi diwarnai haru biru penonton dengan lagu-lagu yang dipersembahkan kepada  pimpinan grup oleh Dul Jaelani.
Di samping dua kisah itu, Â isu musikal yang sangat melekat pada Dewa 19 adalah musiknya yang sangat terpengaruh grup fenomenal Queen sampai-sampai lagunya diadopsi langsung dalam album Dewa.Â
Namun bagi saya, referensi penting, utama, dan pertama  musik Dewa bukanlah Queen, melainkan grup musik papan atas yang sangat fenomenal dengan lagu dan lirik-lirik puitisnya yaitu Kla Project.Â
Pengaruh kuat Kla Project ini dapat saya tandai dengan kenyataan seperti berikut ini, pada tahun 1995 Kla Project merilis lagu Romansa dan Bahagia Tanpamu, Dewa19 kemudian menciptakan hits Kirana (1997) yang lagunya jika saya cermati ada kemiripan dengan Romansa itu, iramanya, dan warna-warna musiknya.Â
Separuh Nafas warna musik dan birama mirip Bahagia Tanpanmu. Bukti lagi, pada tahun 1998, Kla Project mencipatakan lagu Saujana yang di-interlude-i dengan tepuk tangan. Dewa 19 pun mengikuti dengan lagu Roman Picisan, tahun 2000. dalam lagu Roman Picisan itu, ada interlude tepuk tangan juga.Â
Pada saat Katon merajalela dengan Negeri di Awan, Dhani juga bersolo karier bahkan klipnya rada-rada 'bersaing' dengan Katon Bagaskara. Jadi, Dhani seperti membuat lagu yang lebih dahsyat/ngerock setelah Kla Project mengeluarkan albumnya.Â
Dengan kata lain, Ahmad Dhani menjadikan Kla Project sebagai referensi musikal, sebagai "kompetitor' yang menyemangatinya berkarya. Ada pepatah mengatakan " jika kau ingin bahagia, dekatlah musuh karena dengan dekat musuh akan membuatmu banyak tahu.Â
Kompetitor menjadi penyulut gairah. Tanpa kompetitor, bisa jadi gairah menurun. Kompetitor akan berefek produktif bagi lawan, apalagi jika kompetitornya lebih senior. Betapa bangga dapat melampauinya.Â
Fakta lain bahwa Dewa 19 terkait erat Kla Project adalah dekatnya relasi Lilo dengan Ahmad Dhani. Dhani malahan juga menyanyikan/mengaransemen lagu Terpurukku di Sini. Lalu tampil bersama di sebuah acara di stasiun televisi ternama. Yang lebih eksplisit adalah bergabungnya Erwin ke tubuh Nukla dengan merlis lagu Izinkanku Memujamu yang mirip Romansa dan Kirana itu.Â
Bukti lain yang menguatkan jalinan Dewa dan Kla Project adalah fakta bahwa vakumnya Dewa, di samping karena era cassette berakhir, adalah karena Kla Project juga vakum. Sang kompetitor penyulut berkarya berhenti membuat album, "perlawanan" Dewa pada Kla pun usai.Â
Dengan rangkaian fakta ini saya berkeyakinan bahwa referensi utama, penting, dan pertama yang sesungguhnya adalah Kla Project. Maklum, Kla Project adalah grup musik yang sangat fenomenal yang menjalin lirik dan musik secara puitis, manis dan harmonis.Â
Tak pelak lagi KlaProject menjadi idola masyarakat dan juga para musisi lain, termasuk Ahmad Dhani. Lirik-lirik Kla Project tentu akan menjadi refernsi kuat pencipta lagu dan juga penulis perpuisian.
(Tangerang, Februari 2019 Kritikus Pinggiran)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H