Hampir seluruh masyarakat Indonesia dari generasi ke generasi mengenal Koes Plus (semula adalah Koes Bersaudara). Â Grup musik ini hingga sekarang masih dan nampak akan terus menjadi fenomena, mengiringi sejarah dan perjalanan elemen kebudayaan nasional (meskipun tingggal menyisakan satu personil, Yok Koeswoyo). Tanpa Koes Plus, rasanya ada yang kurang dari kisah industri musik tanah air ini.Â
Segala hal menyangkut dinamika grup asal Tuban ini selalu menarik untuk kita ikuti. Karier kesenimanannya, menjadi referensi bagi dunia hiburan musik dan seniman. Kidnap Katrina adalah kelompok musik era '90-an asal gang Potlot Jakata Selatan yang diprakarsai oleh Anang Hermansyah dan Damon Koeswoyo. Grup ini pada tahun 1992 menelurkan satu album, beranggotakan Anang (vokalis), Teguh (keyboard), Koko (gitar), Gorgha (Bass), Damon Koeswoyo (gitar) dan Masto (drum) kemudian jeda karena kesibukan tiap-tiap personil. Anang Hermansyah kemudian menjadi penyanyi solo. Lagu yang hits pada album pertama adalah Biru dengan warna musik yang futuristik pada zamannya. Kidnap dengan lagu Biru pun masuk dalam jajaran lagu terbaik majalah Rolling Stones Indonesia.
Masa-masa ini bukanlah tahunnya Koes Plus. Ada pepatah yang yang mengatakan, mereka yang lahir tahun 50/60 adalah generasi bahagia, generasi bunga. Akan tetapi orang-orang yang lahir tahun 70 adalah generasi kecewa. Barangkali karena mereka yang lahir tahun 50 dan 60-an mengalami masa-masa keemasan tonggak musik dunia The Beatles dan Koes Plus di Indonesia.Â
Dalam konteks musik post-Koes Plus itulah Damon Koeswoyo tumbuh dan menjadi besar dalam riuhnya musik pop yang jauh dari pola Koes Plus. Sebagai suatu refleksi penulis yang lahir pada tahun 1970 juga sedang mulai mengenal musik berawal dari tahun 1978.
Mengagumi Koes Plus menjadi sebuah tantangan, mengingat masa kejayaan grup ini sedang mengalami perubahan. Tentu saya memiliki harapan besar, grup kesayangan saya selalu tampil dalam panggung musik pop kita, baik di radio maupun televisi dengan album-album baru, dengan lagu-lagu hits. Harapan semacam ini pupus karena era Koes Plus sedang berganti. Dengan demikian, saya pun berusaha mencari bentuk kesukaan terhadap musik yang sedang tren dengan tetap memerhatikan idealisme.Â
Dalam upayanya itu, lalu sampailah Damon pada titik tumbuh musik rock alternative bersama anak-anak gang Potlot Kidnap Katrina, gang Potlot ini melahirkan  grup kondang, Slank.Â
Kini, setelah 23 tahun vakum, personil grup Kidnap Katrina 'rujuk' kembali di awali dengan merilis single Kesepian milik grup Koes Plus dan merupakan karya cipta ayahnya sendiri. Semangat bermusik terus mengalir dalam darah seninya bersama Kidnap. Kemarin, 10 November 2018 Kidnap tampil dipanggung musik '90 di Kemayoran JExpo bersama grup-grup kenamaan tahun '90-an lainnya. Tahun 2019 Kidnap akan aktif dalam dunia hiburan serta berencana meluncurkan single atau album terbaru.
Era musik post-Koes Plus dan Kidnap Katrina menjadi peta perjalanan yang  teramat penting bagi Damon Koeswoyo di dalam kariernya sebagai musisi. Dua komponen ini juga menjadi bagian yang bersejarah dan begitu berarti karena dari sinilah eksistensi Damon berada, mengantarkannya menjadi 'andanya' sebagai seniman.
Rentang perjalanan waktu tersebut memberikan sumbangan bagi jati diri dalam citra musik di antara gegap gempitanya musik tanah air. Penggemar Koes Plus semestinya merasa bangga dan terobati rasa dahaga akan munculnya Damon Koeswoyo sebagai generasi baru klan Koeswoyo/Koes Plus yang bisa bersandingan dengan musisi-musisi Indonesia.Â
(Foto atas seizin pemilik)
Penulis, Abednego Tri Gumono, S.Pd., S.Pd., M.Pd. dosen di Universitas Pelita Harapan, Karawaci-Tangerang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H