Mohon tunggu...
Trifena Oktavia Chuwiarco
Trifena Oktavia Chuwiarco Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2021

Halo! Saya Fena, anak bungsu yang sangat suka bakso Malang!

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Bumerang Kehadiran TikTok terhadap Jurnalisme Masa Depan di Indonesia

23 Oktober 2023   14:05 Diperbarui: 23 Oktober 2023   18:43 1715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misinformasi ini berpotensi besar terjadi di Tiktok karena banyak sekali content creator di sana yang dapat memberikan pendapatnya terkait isu tertentu secara subjektif. Minimnya penggunaan data yang terverifikasi menjadi salah satu cirinya. Jika tidak hati-hati dan hanya mengandalkan parameter "viral" saja, hal ini tentu sangat berbahaya. Pasalnya, informasi tersebut bisa saja menggiring opini publik ke hal-hal yang belum tentu benar dan terverifikasi faktanya.  

Tidak jarang, banyak warganet yang terkesan sangat mudah percaya terhadap sebuah konten yang tersedia di Tiktok. Padahal, akun yang menyebarkan informasi tersebut belum tentu menunjukkan tanda-tanda kredibel seperti dari media ternama atau dari perseorangan yang memiliki latar belakang terpercaya. Alih-alih berdasarkan data dan melakukan verifikasi, banyak konten malah cenderung mengarah ke teori konspirasi. Dengan demikian, publik pun wajib meningkatkan rasa skeptis dan kritis terhadap informasi yang didapatkan di Tiktok. 

Sumber: Pexels
Sumber: Pexels

Kredibilitas dan Relevansi Menjadi Kunci

Permasalahan kredibilitas di Tiktok tadi lantas membuat jurnalisme masa kini dan masa depan semakin dituntut kritis dan aktif untuk memberitakan informasi yang terpercaya kepada publik. Jurnalisme media di Indonesia perlu senantiasa menjaga kredibilitas dan relevansinya di tengah perubahan lanskap media yang ada. Tujuannya agar publik tidak mudah digoyahkan dan terbawa arus informasi yang relevansinya minim akurasi. 

Maraknya penggunaan media sosial seperti Tiktok oleh publik membuat media cetak konvensional dan online akan menghadapi persaingan ketat. Hal tersebut terjadi karena  berkaitan dengan perhatian dan keterlibatan audiens dalam isu yang diangkat. 

Akhir kata, jurnalisme masa kini dan masa depan perlu mencari cara untuk tetap beradaptasi di tengah perubahan ini. Kehadiran berbagai content creator di Tiktok harus memacu jurnalisme sebagai garda terdepan dalam menyampaikan informasi yang valid dan benar. Oleh sebab itu, proses yang profesional meliputi standar dan etika jurnalistik di beberapa kanal media sosial yang marak digunakan publik haruslah senantiasa dijaga dan relevan. Sebab, yang "viral" itu belum tentu benar dan kredibel sumbernya. Maka, jurnalisme masa depan di Indonesia memiliki tugas sekaligus tanggung jawab yang besar yakni menyediakan informasi yang valid kepada publik. 

Referensi

Dihni, V. A. (2022, Maret 31). Tiktok masuk daftar merek dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Katadata.co.id. Diakses dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/31/tiktok-masuk-daftar-merek-dengan-pertumbuhan-tercepat-di-dunia 

Jayani, D. H. (2021, Mei 24). Persentase penduduk indonesia menurut generasi tahun 2020. Katadata.co.id. Diakses dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/05/24/proporsi-populasi-generasi-z-dan-milenial-terbesar-di-indonesia 

Kasih, A. Y. (2021). Meningkatkan Minat Baca, Konten Visual Lebih Digemari. Diakses dari https://www.kompas.com/edu/read/2021/12/08/143158171/meningkatkan-minat-baca-konten-visual-lebih-digemari-gen-z?page=all 

Pusparisa, Y. (2020, November 23). Sumber informasi yang diakses untuk mendapat informasi. Katadata.co.id. Diakses dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/11/23/masyarakat-paling-banyak-mengakses-informasi-dari-media-sosial 

Rizal, J. G., & Galih, B. (2022, September 16). Tiktok disebut sebagai sarang misinformasi oleh pengawas media. Kompas.com. Diakses dari  https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/09/16/193300582/tiktok-disebut-sebagai-sarang-misinformasi-oleh-pengawas-media?page=all 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun