Mohon tunggu...
Trifena Oktavia Chuwiarco
Trifena Oktavia Chuwiarco Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2021

Halo! Saya Fena, anak bungsu yang sangat suka bakso Malang!

Selanjutnya

Tutup

Film

Menilik Masa Lampau, Sejarah Film Horor Indonesia

17 September 2023   19:53 Diperbarui: 17 September 2023   19:55 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Luna Maya, Sumber: Kompas.com

Jika menilik lebih dalam, terdapat perkembangan alur dan latar cerita dari film horor. Sebelum tahun 1990-an saat Suzanna berada di puncak kejayaannya, banyak film yang bertemakan hal-hal mistik, seperti cerita legenda, dukun, ratu dan nyi, dan lain sebagainya. Latar ceritanya pun di masyarakat pedesaan yang masih sangat percaya dengan takhayul. Lalu setelah adanya televisi, latar cerita bergeser ke masyarakat urban legend yang berlanjut hingga ke masa sekarang.

Selama Pandemi Covid-19

Adanya wabah virus tidak mengurangi antusiasme penonton menikmati horor. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah semakin berkembang, sarana menonton film pun juga semakin bertambah dengan adanya streaming dan over the top (OTT). Salah satu contoh nyatanya adalah capaian box office film KKN di Desa Penari (2022) yang ditayangkan di bioskop pasca pandemi (Setyaningsih, 2023, h. 60).

Poster Film KKN di Desa Penari, Sumber: Suara.com
Poster Film KKN di Desa Penari, Sumber: Suara.com

Lalu, mengapa film Horor masih tetap berjaya sampai sekarang?

Kepercayaan akan hal mistis (Setiawan & Halim, 2022, h. 31). Walaupun sudah masuk ke zaman modern, masyarakat Indonesia tetap percaya dengan hal-hal mistis. Hal ini memungkinkan mudahnya penerimaan terhadap hal irasional yang biasanya ditayangkan dalam film, contohnya adalah anggapan Jumat Kliwon adalah hari yang mistis. Padahal, pemahaman tentang dampak dan pengaruh buruk film horor yang kurang pas seharusnya menjadi hal penting yang perlu diperhatikan oleh para sineas. Dari hal tersebut, diharapkan akan ada tayangan yang bermakna dan tersampaikan kesakralannya kepada audiens. 

Daftar Pustaka

Astuti, R.A. V. N.P. (2022). Buku Ajar Filologi Kajian Film. UNY Press.

Kurniawan, Y. (2023). Mistikasi dalam Urban Legend: Film Horor di Indonesia Pasca Orde Baru. Jurnal Ceteris Paribus: Jurnal Sejarah dan Humaniora, 2(1).

Lutfi, M. (2013). Perkembangan Film Horor Indonesia Tahun 1981-1991. Jurnal Avatara, 1.

Setiawan, E., & Halim, C. (2022). Perkembangan Film Horor Di Indonesia Tahun 1990-2010. Jurnal Sejarah Kebudayaan, 27(1).

Setyaningsih, T. W. (2023). Rekreasi Ketakutan: Sebuah Kajian Menonton Film Horor Di Masa Pasca Pandemi. Jurnal IMAJI: FIlm, Fotografi, Televisi, dan Media Baru, 14(1).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun