Mohon tunggu...
Trifena Miracle
Trifena Miracle Mohon Tunggu... Lainnya - 16.12

halo semuaa!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aku dan Bulan Agustus Itu

3 Oktober 2024   22:31 Diperbarui: 3 Oktober 2024   23:40 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin kalian akan bertanya tentang maksud dari judul tersebut,aku engga akan membahas tentang 17 Agustus atau lain semacamnya,namun aku akan membahas tentang orang yang aku temui di bulan itu pada tahun lalu.
Panggil saja namanya "Mbe".

Aku satu lingkup dengannya pada tahun 2020,walaupun lingkungan kita berdekatan bukan berarti kita saling tau  satu sama lain dikarena keadaan saat itu tidak memungkinkan.Kita mulai bertemu secara langsung pada tahun 2022 bulan Agustus.


Jujur aja dari semua orang yang aku temuin pada saat itu dia adalah orang pertama dengan sifat introvertnya yang terlihat begitu jelas Mbe orangnya pendiam bangett dia cuman mau dekat sama orang yang dia tau ajaa itu ngebuat aku makin penasaran sama Mbe,untungnya karena kita disatu zona yang sama banyak hal yang memungkinkan kita ngobrol bareng walaupun aku sih yang sering nanyain terus mau engga mau dia harus jawab dehh.

Pada tanggal 8 Juni 2023 kita dia pergi dari zona kita dan mutusin untuk engga satu lingkup sama aku,kita ambil arah masing-masing untuk ngelanjutin pembelajarannya karna itu tanggung jawab kita sebagai pelajar. Aku pikir aku engga akan bisa ngeliat Mbe sama temen-temennya lagi yang solid itu tapi ternyata jauh itu bukan tantangannya pada saat itu.Aku sama dia jauh lebih deket sdibanding saat kita ada disatu lingkup yang sama walaupun lagi-lagi aku yang make a conversations.

Puncaknya pada bulan Agustus 2023 aku sama Mbe selalu lebih dekat dari sebelumnya,sifatnya kali ini belum pernah aku temuin sebelumnya dari orang lain.Dia jadi orang yang lebih peduli dengan orang-orang sekitarnya,dia baik banget sama aku,bahkan Mbe mau selalu coba berubah jadi orang yang lebih baik 'untuk aku' dan orang lain perubahannya keliatan jelas bangett.

Aku senang Mbe mau terbuka banyak denganku begitu juga aku yang menceritakan segalaaa hal kepada dia.Hal yang paling aku ingat pada saat itu bahwa dia satu-satunya yang ada.

Seiring berjalannya waktu rasanya seperti percuma memandangi gadget hanya untuk membanca pesannya(Mbe) bukan maksudku saat itu bosan dengannya namun aku tau bahwa aku juga harus beradaptasi dengan lingkungan baruku dan tidak tertuju hanya untuk Mbe. 

Cara penyampaianku terhadap hal tersebut kepada Mbe sangat salah entah apa yang terjadi semua berlalu dengan cepat,banyak penyesalan dan permintaan maaf yang harusnya aku sampaikan kepada Mbe tentang perkataanku saat itu.

Aku mencoba menghubungi Mbe setiap hari berturut-turut namun dia tak berniatan untuk membalas pesan selama 9 bulan.Aku paham benar pasti rasa kecewanya mengelilingi hatinya. . .


Pada tanggal 21 Januari aku ingat betul masalah datang secara tidak sengaja yang berasal dari keluargaku perasaanku sungguh heran tentang apa yang aku dengar dari perkataan orangtuaku.Dititik yang paling bingung juga posisinya di mana,aku engga bisa minta bantuan kamu karna saat aku ceritain hal ini kamu masih engga respon aku.Ancur banget ngeliat diri sendiri nangis di depan pendeta pada minggu itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun