Mohon tunggu...
Yutri
Yutri Mohon Tunggu... Nutrisionist -

Hanya anak biasa yang menginginkan dapat membuat buku terkait seluruh jalan hidupnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kadoku, Puisiku

3 April 2013   17:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:47 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenernya saya gak bisa buat puisi dan belum pernah buat sama sekali, tapi apa salahnya dicoba. Mencoba itu lebih baik daripada gak sama sekali. Apalagi buat ibu tercinta, rela deh meres otak. Puisi ini saya buat hanya ter-untuk Ibuku, yg tepatnya hari ini adalah tepat ulang tahunnya yang ke-52. Alhamdulillah di usianya ini, kami masih dapat bersamanya. Dan di ulang tahunnya ini kutuliskan sesuatu yang hanya coretan tangan ini. Belum ada yang bisa ku lakukan lebih dari ini. Mungkin juga masih terlalu buruk tuk dikatakan puisi. :)

Terimakasih ibu ,,,

Cinta kasihmu takkan pernah bisa lunas ku bayar,

Jutaan tetes keringat dan air matamu takkan bisa ku kembalikan

Maafkan aku ibu,

Atas segala tindakan konyolku

Kusering buatmu kesal

Ku telah lukiskan kerut di mukamu,

Namun,,,

Ibu harus tahu,

Kalau aku, Anakmu

Kan berusaha tuk buatmu tersenyum di hari tuamu,

Ibu pelita hidupku,

Tanpa Ibu Aku takkan ada di dunia ini,

Since I was born, until I closed my eyes

I’M ALWAYS LOVE YOU, MOM

Big hug:*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun