Mohon tunggu...
Tridinamika News
Tridinamika News Mohon Tunggu... wiraswasta -

Tridi News is a media website powered by Tridinamika, Its the answer for many question of us that need a information and knowledge that always Up To Date, New and Fresh. For the first starting we provide many categories of articles around Test and Measurement, Energy Saving, Renewable Energy, Electrical, Power Quality, Safety First, Technologies, Thermography and Tips and Trick. The Beta version is the way to us for collecting feedback from you. So this media will be better and better. Hopefully, TridiNews can be a usefull website for your information update and knowledge.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mengenal Lebih Jauh Anemometer dan Jenis-jenisnya

21 Desember 2013   09:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:40 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash


Ini adalah anemometer pertama dan hanya piring datar ditempatkan dari atas sehingga angin melewati piring. Pada 1450, seni arsitek Italia Leon Battista Alberti menemukan anemometer mekanis pertama, pada tahun 1664 itu kembali ditemukan oleh Robert Hooke (sering keliru dianggap sebagai penemu pertama anemometer). Digunakan pada tempat-tempat yang tinggi karena berbentuk pelat yang memiliki hasil pengukuran yang baik pada ketinggian yang lebih tinggi.


  • Tube Anemometers


Anemometer James Lind 1775 terdiri dari kaca tabung berbentuk U yang berisi cairan manometer (pengukur tekanan), dengan salah satu ujung membungkuk dalam arah horizontal untuk menghadapi angin dan ujung vertikal lainnya tetap sejajar dengan aliran angin. Anemometer ini merupakan yang paling praktis dan terkenal. Jika angin bertiup ke dalam mulut tabung itu menyebabkan peningkatan tekanan pada satu sisi manometer. Perubahan cairan yang dihasilkan dalam tabung U merupakan indikasi kecepatan angin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun