Mohon tunggu...
Tridinamika News
Tridinamika News Mohon Tunggu... wiraswasta -

Tridi News is a media website powered by Tridinamika, Its the answer for many question of us that need a information and knowledge that always Up To Date, New and Fresh. For the first starting we provide many categories of articles around Test and Measurement, Energy Saving, Renewable Energy, Electrical, Power Quality, Safety First, Technologies, Thermography and Tips and Trick. The Beta version is the way to us for collecting feedback from you. So this media will be better and better. Hopefully, TridiNews can be a usefull website for your information update and knowledge.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Lebih Dingin Dengan Ice Bank

20 Februari 2014   21:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:38 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Teknologi Baru Bernama Ice Bank


Saat ini, kebutuhan akan perangkat pendingin udara atau AC seolah menjadi kebutuhan pokok yang harus terpenuhi. Entah itu di kendaraan, perkantoran ataupun pusat perbelanjaan, AC menjadi perangkat penting yang menunjang kenyamanan dalam menjalani aktifitas. Untuk rumah tangga, AC split menjadi tipe AC yang paling banyak dicari. Selain memiliki harga yang lebih ekonomis, AC split dirasa lebih hening karena memiliki perangkat kondensor / outdoor unit dapat dipasang berjauhan dengan indoor unitnya.

Berbeda dengan sistem pendingin di rumah, commercial building memiliki areapendinginan yang lebih luas. Karenanya, ACuntuk commercial building tidak lagi menggunakan outdoor unit yang sederhana.Dibutuhkan perangkat kompresi yang lebihbesar agar pendinginan dapat maksimalmengcover seluruh kebutuhan.Perangkat ini dikenal dengan nama chiller.Meski perangkat ini membutuhkan daya listrikyang besar, chiller machine menjadiperangkat yang sangat familiar di Indonesia.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang menuntut ke arah penghematan energi, beberapa bangunan komersil di Indonesia telah mengadopsi teknologi baru sebagai pengganti mesin chiller. Teknologi ini bernama ICE BANK. Teknologi Ice Bank sendiri merupakan format baru dalam thermal energy storage. Teknologi ini akan menyeimbangkan bagaimana kebutuhan thermal energy pada waktu siang dan malam. Reservoir thermal dapat dipertahankan pada suhu di atas (panas) atau dibawah (dingin). Commercial building merupakan jenis konsumen yang banyak mengaplikasikan teknologi ini. Dibeberapa negara yang memiliki 4 musim, musim panas dikategorikan sebagai musim beban puncak dimana konsumsi listrik terutama di siang hari akan meningkat secara signifikan dibanding musim-musim yang lain.

Terdapat 3 tahapan utama dalam sistem ice bank. Tahap pertama disebut dengan charge cycle(tahap pembekuan), tahap kedua dinamakan discharge cycle (tahap pelelehan es) dan diakhiri dengan bypass cycle. Pada tahap charge, chiller akan mendinginkan cairan (biasanya mengandung 25 % ethylene atau propylen glycol) kemudian disirkulasikan ke heat excharger yang terletak didalam tanki ICE bank. Cairan yang masuk ke heat exharger tersebut memiliki temperature hingga -3.80oC sehingga mampu membekukan air yang berada disekitar heat excharger. Karena dilakukan di malam hari, proses pembekuan ini hanya menggunakan kapasitas chiller kurang dari 35%.

Ketika hari menjelang siang, Ice Bank akan memulai proses discharge. Dimulai dengan mengalirnya cairan glycol bersuhu 11oC dari chiller. Cara ini lebih efisien mengingat chiller konvensional mengharuskan temperature cairan hingga 6.6oC. Cairan dengan 6.6oC sendiri merupakan standardrequirement yang dibutuhkan oleh coil sebelum ditiup oleh blower. Untuk mendapatkan cairan dengan suhu 6.6oC.

Sistem Ice Bank akan memadukan larutan gycol bersuhu 11oC dari chiller dengan simpanan cairan gycol dari dalam Ice Bank tank (bersuhu 1,10 C) melalui modulation valve. Dari pencampuran ini akan dihasilkan cairan dengan temperatur 6.6oC. Cairan campuran ini akan mengalir ke coil untuk kemudian digunakan untuk mendinginkan udara. Cairan dari koil yang sudah mulai menghangat akibat tiupan udara dari blower akan dialirkan kembali ke chiller untuk didinginkan kembali hingga mencapai suhu 11OC.

Ketika semua lelehan es padatan di ice bank telah habis, maka chiller akan memulai siklus baru yang disebut dengan bypass cycle. Cara kerja sistem pada bypass cycle mirip seperti chiller konvesional dimana chiller. Akan mendinginkan cairan hingga bersuhu 6.6oC. Hanya saja, cairan ini tidak akan masuk ke tanki ice bank melainkan langsung menuju koil (lihat gambar 3). Penghematan didapat karena ketika chiller memasuki bypass cycle, waktu telah memasuki sore hari sehingga tahapan ini memiliki durasi yang tak terlalu lama. Selain lebih hemat, teknologi pendingin Ice bank memiliki perawatan yang relative mirip dengan chiller konvensional. Perawatan tersebut meliputi:


  1. Pengecekan level cairan secara berkala
  2. Penambahan biocide setidaknya 3 tahun sekali
  3. Pengecekan parameter kelayakan cairan (kesehatan) secara berkala

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun