Mohon tunggu...
Tri Cahya Oktaviana
Tri Cahya Oktaviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Hallo, Saya Tri Cahya Oktaviana. Saya seorang mahasiswi Perbankan Syariah di UIN Gusdur Pekalongan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Tukar Rupiah Semakin Melemah, Apa Faktor Penyebabnya?

16 Juni 2024   14:03 Diperbarui: 16 Juni 2024   14:08 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini, kita dikejutkan dengan berita bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) semakin melemah. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kerap menjadi perhatian banyak pihak. Ketika rupiah melemah, artinya nilai tukar rupiah terhadap dolar semakin rendah, banyak yang bertanya-tanya apa yang menjadi penyebabnya.

Lalu, apa sebenarnya faktor-faktor yang menyebabkan nilai tukar rupiah melemah? Berikut beberapa di antaranya:

1. Kondisi Ekonomi Global

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi nilai tukar rupiah adalah kondisi ekonomi global. Ketika ekonomi global tidak stabil, misalnya akibat perang dagang antara negara-negara besar atau krisis keuangan di berbagai negara, investor cenderung mencari aset yang dianggap lebih aman, seperti dolar AS. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap dolar meningkat dan nilai tukar mata uang negara berkembang termasuk rupiah menjadi melemah.

2. Kebijakan Moneter Amerika Serikat

Kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Sentral Amerika Serikat, yaitu Federal Reserve (The Fed) juga berdampak besar terhadap nilai tukar rupiah. Jika The Fed menaikkan suku bunga, investor cenderung mengalihkan dananya ke aset-aset dalam dolar AS karena dianggap lebih menguntungkan. Akibatnya, nilai tukar dolar naik dan rupiah melemah.

3. Penurunan Harga Komoditas

Indonesia merupakan negara eksportir komoditas. Penurunan harga komoditas di pasaran global menyebabkan berkurangnya pendapatan negara dari ekspor. Indonesia akan mengalami tekanan pada nilai tukar rupiah karena permintaan terhadap valuta asing untuk pembayaran impor lebih besar dibandingkan penerimaan dari ekspor. Hal ini menyebabkan cadangan devisa berkurang dan nilai tukar rupiah melemah.

4. Ketidakpastian Geopolitik

Ketidakpastian geopolitik juga dapat memengaruhi nilai tukar rupiah. Jika terjadi ketidakstabilan politik atau keamanan, investor cenderung menarik dananya dari Indonesia dan mengalihkan investasi mereka ke negara yang lebih stabil, dan dolar AS sering dianggap sebagai tempat yang aman. Penarikan dana ini bisa menyebabkan nilai tukar rupiah melemah.

5. Utang Luar Negeri

Utang luar negeri yang besar juga bisa mempengaruhi nilai tukar rupiah. Ketika utang luar negeri meningkat, kewajiban pembayaran bunga dan pokok utang dalam valuta asing juga meningkat. Permintaan terhadap mata uang asing untuk membayar utang ini bisa menyebabkan nilai tukar rupiah melemah, terutama jika pendapatan dari ekspor tidak cukup untuk menutupi kebutuhan tersebut.

6. Inflasi

Tingkat inflasi yang tinggi juga dapat melemahkan nilai tukar rupiah. Inflasi yang tinggi menunjukkan penurunan daya beli masyarakat dan mengurangi nilai mata uang secara riil. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kepercayaan terhadap rupiah dan mendorong orang untuk menukar rupiah dengan mata uang asing, yang pada akhirnya melemahkan nilai tukar rupiah.

Nilai tukar rupiah yang melemah merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat. Melemahnya nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kondisi ekonomi global, kebijakan moneter Amerika Serikat, penurunan harga komoditas, ketidakpastian geopolitik, utang luar negeri, serta inflasi semuanya berkontribusi terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, diperlukan kebijakan ekonomi yang komprehensif dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan Bank Indonesia. Upaya bersama dari semua pihak diperlukan untuk memperkuat rupiah dan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Sebagai masyarakat, kita juga dapat membantu memperkuat rupiah dengan beberapa langkah mudah, seperti:

  • Membeli Produk Dalam Negeri Membeli produk dalam negeri dapat membantu mengurangi impor dan meningkatkan permintaan terhadap rupiah.
  • Menabung dan Berinvestasi dalam Rupiah Menabung dan berinvestasi dalam rupiah dapat membantu meningkatkan permintaan terhadap rupiah.
  • Menggunakan Mata Uang Rupiah untuk Transaksi Menggunakan mata uang rupiah untuk transaksi sehari-hari dapat membantu meningkatkan permintaan terhadap rupiah.

Dengan upaya bersama, kita dapat menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil dan memperkuat ekonomi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun