Mohon tunggu...
TRIBUN BINADOW
TRIBUN BINADOW Mohon Tunggu... Penulis - Pendidikan, Olahraga, Politik, Sosial Budaya, Adat dan Agama.

Media Informasi

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Curahan Hati Seorang Kempoka

19 Januari 2025   23:02 Diperbarui: 19 Januari 2025   23:02 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Senpai Rahmat Ali, pelatih yang memperkenalkan bela diri kempo kepada Herman. (Sumber, doc. Herman Dunggio)

TRIBUN.BINADOW.POST - Berawal dari ketidaksengajaan ikut latihan kempo di Kampus. Awalnya hanya sekadar iseng-iseng doang demi mengisi waktu luang sepulang kuliah, tanpa tahu apa tujuan dan manfaat latihan kempo ke depannya. Seiring berjalannya waktu perasaan ini pernah malas untuk latihan, pernah ingin berhenti saja belajar kempo, tapi sempat dikuatkan pelatih. Bahwa ke depannya kamu akan mengetahui apa yang akan kamu peroleh dari berlatih Kempo.

Bertahun-tahun lamanya latihan nampaknya sia-sia belaka, dalam hati mulai ingin jarang dan malas untuk datang latihan. Namun seorang Senpai tetap memberikan motivasi dan dorongan bahwa Kempo bukan hanya sekadar latihan bela diri sja, tetapi juga bagaimana membentuk karakter dan mental dari dirimu sendiri. Sampai pada puncaknya event kejuaraan lah yang membuka mata hati saya. Mulai nampak jelas secercah cahaya yang membuat semangat saya berkobar bak lautan api.

Hingga pada akhirnya memenangkan kejuaraan setiap pertandingan menjadi sebuah perjalanan penting dalam hidup saya, bahwa betapa pentingnya berlatih sejak dini.

Seorang Senpai peenah berkata begini, "Kemenangan itu bukan hanya untuk dirimu pribadi, juara itu tidak untuk namamu sendiri, tapi bagikan dan berikanlah bakat dan ilmumu kepada orang lain, yaitu kepada murid-muridmu dikemudian hari."

Sosok Senpai Rahmat Ali, pelatih yang memperkenalkan bela diri kempo kepada Herman. (Sumber, doc. Herman Dunggio)
Sosok Senpai Rahmat Ali, pelatih yang memperkenalkan bela diri kempo kepada Herman. (Sumber, doc. Herman Dunggio)

Hingga akhirnya sampai hari ini saya berada dititik ini bisa menjadi seperti apa yang diinginkan oleh Senpaiku. Bisa berlatih dan melatih apa yang sudah dilatih oleh Senpai saya. Dan saat ini saya telah mempunyai -+ 50 kempoka (murid) yang aktif. Semua itu adalah bentuk dedikasi saya kepada Pelatih dan Dojo dimana saya pertama kali menimbah ilmu.

"Orang lain tidak bisa mencuri bahkan susah/tidak bisa meniru empat hal yang ada pada dirimu : skills (keahlian), attitudes (sikap), mindsets (pola pikir), & character (karakter)." -Shifu Odi Purwanto.***

Penulis : Herman Dunggio

Editor : team redaksi www.kompasiana.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun