Mohon tunggu...
TRIBUN BINADOW
TRIBUN BINADOW Mohon Tunggu... Penulis - Pendidikan, Olahraga, Politik, Sosial Budaya, Adat dan Agama.

Media Informasi

Selanjutnya

Tutup

Seni

Bunda, Izinkan Anak Perempuanmu Latihan Beladiri

18 Januari 2025   21:32 Diperbarui: 18 Januari 2025   21:32 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret para kempoka pemula sedang melakukan latihan fisik (sumber; doc pribadi, herman dunggio)

Wanita yang seorang lagi adalah saudara Nusaibah sendiri. Pada saat baiat itu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam menasehati mereka, "Jangan mengalirkan darah dengan sia-sia."

Dalam perang Uhud, Nusaibah membawa tempat air dan mengikuti suami serta kedua orang anaknya ke medan perang. Pada saat itu Nusaibah menyaksikan betapa pasukan Muslimin mulai kocar-kacir dan musuh merangsek maju, sementara Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassallam berdiri tanpa perisai. Seorang Muslim berlari mundur sambil membawa perisainya, maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassallam berseru kepadanya, "Berikan perisaimu kepada yang berperang".

Lelaki itu melemparkan perisainya yang kemudian dipungut oleh Nusaibah untuk melindungi Nabi.

"Saya pergi ke Uhud dan melihat apa yang dilakukan orang. Pada waktu itu saya membawa tempat air. Kemudian saya sampai kepada Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam  yang berada di tengah-tengah para sahabat. Ketika kaum Muslimin mengalami kekalahan, saya melindungi Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam, kemudian ikut serta di dalam medan pertempuran. Saya berusaha melindungi Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam  dengan pedang, saya juga menggunakan panah sehingga akhirnya saya terluka," kata Ummu Umarah menuturkan pengalamannya pada Perang Uhud.

Ketika ditanya tentang 12 luka ditubuhnya, Nusaibah menjawab, "Ibnu Qumaiah datang ingin menyerang Rasulullah ketika para sahabat sedang meninggalkan baginda. Lalu (Ibnu Qumaiah) berkata, 'mana Muhammad? Aku tidak akan selamat selagi dia masih hidup.' Lalu Mushab bin Umair dengan beberapa orang sahabat, termasuk saya, menghadapinya. Kemudian Ibnu Qumaiah memukulku."

Rasulullah juga melihat luka di belakang telinga Nusaibah, lalu berseru kepada anaknya, "Ibumu, ibumu! Balutlah lukanya! Ya Allah, jadikanlah mereka sahabatku di surga!"

Mendengar itu, Nusaibah berkata kepada anaknya, "Aku tidak perduli lagi apa yang menimpaku di dunia ini."

- Khaulah Binti Azur (kesatria wanita berkuda hitam)

Kesatria Berkuda Hitam! Itulah sosok Khaulah binti Azur. Seorang muslimah yang kuat jiwa dan raga. Sosok tubuhnya tinggi langsing dan tegap. Sejak kecil Khaulah suka dan pandai bermain pedang dan tombak, serta terus berlatih sampai tiba waktunya menggunakan keterampilannya itu untuk membela Islam bersama para mujahidah lainnya.

Dalam salah satu peperangan melawan pasukan kafir Romawi di bawah kepemimpinan Panglima Khalid bin Walid, diriwayatkan, tiba-tiba saja muncul seorang penunggang kuda berbalut pakaian serba hitam yang dengan tangkas memacu kudanya ke tengah-tengah medan pertempuran. Bagai singa lapar yang siap menerkam, sosok berkuda itu mengibas-ngibaskan pedangnya dan dalam waktu singkat menumbangkan tiga orang musuh.

Panglima Khalid bin Walid serta seluruh pasukannya tercengang melihat ketangkasan sosok berbaju hitam itu. Mereka bertanya-tanya, siapakah pejuang tersebut yang tertutup rapat seluruh tubuhnya dan hanya terlihat kedua matanya. Semangat jihad pasukan Muslimin pun terbakar kembali begitu mengetahui bahwa The Black Rider, si penunggang kuda berbaju hitam itu adalah seorang wanita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun