Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hosabi Kasidi 84 - Sembuh dan Sabat

30 Juni 2024   08:32 Diperbarui: 30 Juni 2024   08:38 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hosabi Kasidi 84 -- Sembuh dan Sabat

Jumlah orang bodoh dan  picik bukannya berkurang tetapi terus bertambah. Jika pernyataan ini benar kata Kasidi maka prihatin adalah kata yang tepat untuk digunakan. Dulu, bodoh dan picik adalah hal yang sering dikecam oleh Tuhan. Lalu bagaimana dengan sekarang? Sama saja. Dua hal ini tetap harus dikecam karena jumlah 'pengikutnya' terus saja bertambah dan realitanya memang makin banyak.

Dikutip dari sebuah web ada catatan berikut tentang picik atau pikiran sempit atau pikiran kecil. Pikiran kecil kata lainnya adalah picik. Tak luas pemikirannya. Berdasarkan ketiga kelompok pikiran itu, kata Eleanor Roosevelt, "First Lady" dan kolumnis dari Amerika Serikat (1884-1962), "Pikiran besar mendiskusikan gagasan; pikiran rata-rata membahas kejadian; pikiran kerdil membicarakan orang."

Jadi jika ada orang bisanya hanya 'ngrasani' orang maka hampir dipastikan pikirannya kecil dan sempit atau picik. Lalu apakah Tuhan pernah menggunakan kata picik? Tidak pernah tetapi kata bodoh sering.  Ayo ditengok sejenak catatan tentang Tuhan yang menyembuhkan banyak orang pada hari Sabat, hari yang bagi orang Yahudi dan agama Yahudi dianggap sakral dan merupakan harinya Allah.

'Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, danTuhan  berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. 

Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya. 

Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.  Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." 

Kata Tuhan kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu." Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, Dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah."'

'Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?" Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Tuhan telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian Tuhan bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." 

Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Tuhanlah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Tuhan, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun