Apakah karena Kapernaum, tempat Tuhan banyak tinggal dan berkarya, Tuhan ditolak di Nazaret, tempat asalnya? Kasidi tidak tahu persis tetapi yang jelas di Kapernaum Tuhan banyak melakukan mukjizat sedangkan di Nazaret tidak satu mukjizat pun dibuat Tuhan. Yang juga jelas, Kapernaum nanti dikutuk oleh Tuhan sedangkan Nazaret tidak, padahal dua tempat itu sama-sama banyak orang yang tidak percaya pada Tuhan. Kemudian tentang ancaman terhadap jiwaNya, di Nazaret Tuhan hampir dibunuh begitu juga di Kapernaum.
Nama Kapernaum sendiri secara etimologi banyak yang percaya sebagai kampung nabi Nahum, meskipun tidak kurang yang hanya menganggap nama ini sebagai tempat peristirahatan biasa. Kemudian karena nanti Tuhan tinggal dan banyak melakukan mukjizat di sini, kota ini juga sering disebut sebagai Kota Tuhan. Sekarang kota kecil ini tetap terpelihara dengan baik, lengkap dengan reruntuhannya.
Meskipun seorang penulis mencatat bahwa: 'Sesudah itu Tuhan pergi ke Kapernaum, bersama-sama dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan murid-murid-Nya, dan mereka tinggal di situ hanya beberapa hari saja,' tetapi pada banyak catatan lainnya diketahui bahwa Tuhan memang banyak berkarya di Kapernaum dan karena orang-orang di sana tetap saja tidak percaya pada Tuhan, dikutuklah kota ini bersama-sama dengan kota lain.
'Lalu Tuhan mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya: "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."'
Dikutuk orang biasa saja, bahayanya bisa berlipat-lipat, apalagi jika dikutuk oleh Tuhan, pasti jauh lebih berbahaya, bukan? Kutukan semacam ini rasanya tetap berlaku sampai sekarang, kata Kasidi, karena Sabda Tuhan memang lintas waktu dan mengikat, khususnya bagi mereka yang tetap saja tidak percaya dan tidak mau bertobat. Maka dari itu seruannya ya sederhana saja, bertobatlah dan percayalah kepada Tuhan dan SabdaNya, supaya tidak ikut kena kutuk oleh Tuhan. (sda/tbs-26062024-hvk76-087853451949)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H