Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hosabi versi Kasidi 48 - Tuhan Pun ke Yerusalem

5 Juni 2024   08:12 Diperbarui: 5 Juni 2024   08:23 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hosabi versi Kasidi 48 -- Tuhan pun ke Yerusalem

          Bagi Kasidi Yerusalem itu pernah sempat dipikirkan sebagai kota yang penuh dendam dan kebencian meskipun mungkin saja kota ini  jauh lebih hebat dan dahsyat dari itu menilik bahwa Tuhan pun ternyata 'tidak pernah berhasil' menyatukan kota dan penduduknya di bawah kepak dan naungan sayap Sang Penebus. Hebat dan luar biasa dahsyat, bukan? Mungkin sebagai penghormatan untuk kota yang 'gagal' ditaklukkan bahkan oleh Tuhan ini, sebuah 'Essi Abadi untuk Sebuah Kota Dendam dan Benci' haruslah juga digubah nanti dan hasilnya haruslah menerus disertakan kapan saja Hosabi Kasidi atau Homili Kasidi dibukukan.

          Sekarang ayo fokus menyimak apa yang dikatakan Tuhan tentang kota suci dengan penduduk yang penuh dendam dan benci ini.

          'Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Tuhan: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." Jawab Tuhan kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.'

'Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"

Mengapa Tuhan sebagai induk ayam tidak berhasil dan selalu gagal mengumpulkan menjadi satu semua anak ayam Yerusalem? Jawabnya sederhana dan cuma satu yaitu karena kehendak Bapa tidak seperti itu. Tuhan boleh ingin ini atau ingin itu tetapi jika tidak selaras dengan kehendak Bapa maka yang boleh terjadi hanyalah kehendak Bapa dan bukan kehendak Putra.

Yang juga mengejutkan tentang Yerusalem adalah pernyataan Tuhan bahwa 'tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem,' dan itulah sebabnya Dia harus ke Yerusalem untuk itu. Sebuah pernyataan sarat dengan  paradoks dan ironi serta tentu saja dahsyat bagi yang mendengar pernyataan ini dan mengerti apa yang akan terjadi. Para murid mungkin banyak yang tidak mengerti tetapi Kasidi meyakini bahwa Bunda Tuhan yang cerdas itu pasti paham apa yang akan terjadi terhadap Putranya. Sulit membayangkan apa perasaan seorang ibu jika mengetahui keputusan Putranya akan berakhir dengan kematian dan dia tidak bisa mencegahnya. Mungkin selama ini Maria dikenal sebagai sosok yang pasrah dan menyerahkan semuanya pada Sang Mahapenentu tetapi adalah omong kosong jika ada yang mengatakan bahwa wanita itu bisa tenang dan tidak risau melihat kematian Putranya semakin dekat.  

Tuhan telah berulang kali dibawa ke Yerusalem oleh bapa dan bundaNya, Dia sendiri juga sudah berulang kali datang ke kota ini, tetapi setelah tahu bahwa waktunya sudah dekat untuk 'mati' Tuhan pun tahu bahwa Dia harus datang ke Yerusalem untuk terakhir kalinya. Yang ini harus dilakukan karena itulah kehendak BapaNya. Kematiannya haruslah di Yerusalem dan tidak di tempat lain. Hanya di Yerusalem dan di Yerusalem.

'Dan Ketika Tuhan telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau."

Apa yang dikatakan Tuhan ini benar adanya karena sepanjang sejarahnya dan sampai sekarang, seperti yang dicatat oleh Wikipedia, Yerusalem pernah dua kali dihancurkan sampai benar-benar rata dengan tanah. Kota ini juga pernah dikepung 23 kali, diserang 52 kali dan direbut serta direbut kembali 44 kali. Mungkin sulit dicari kota yang mempunyai reputasi seperti ini. Dua kali rata dengan tanah dua kali juga dibangun kembali. Puluhan kali diserang, puluhan kali jatuh ke tangan musuh, dan puluhan kali pula direbut kembali.

Lalu yang berikut ini juga dicatat ketika Tuhan sudah di Yerusalem.

'Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!"

'Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata: "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia." Jawab Tuhan: "Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu. Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. Lalu jawab orang banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?"  Kata Tuhan kepada mereka: "Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang." Sesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara mereka.'

Sebelum itu penulis yang lain mencatat yang berikut ini.

'Ketika Tuhan akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan."

Kemudian dilanjutkan dengan catatan yang berikut ini.

'Sejak waktu itu Tuhan mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.  Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."

Maka Tuhan berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." Lalu tuhan berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya."

Sebuah catatan yang bukan main luar biasanya karena ini mennjukkan bagaimana perasaan Tuhan saat itu. 'Yerusalem, Yerusalem,' kata Tuhan, 'tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem,' dan Tuhan pun seorang nabi, bukan? Nabi mulia utusan sorga. (sda/tbs-05062024-hvk48-087853451949)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun