Pagi-pagi ketika Tuhan dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering." Â
Tuhan memang tidak menggunaksn kata 'mengutuk atau kutukan' secara langsung dan tersurat tetapi salah seorang muridNya yang menggunakan kata itu, dan Kasidi sepakat bahwa Tuhan waktu itu memang mengutuk. Lanjutan dari catatan itulah yang menarik karena dari peristiwa 'mengutuk' itu, Tuhan melanjutkan dengan: 'Percayalah kepada Allah', percayalah kepada Bapa. Benar-benar bukan main, bukan?
Kemudian Tuhan juga pernah dicatat ketika benar-benar menggunakan kata mengutuk dan yang dikutuk adalah manusia, adalah kita yang tidak menjalankan perintah utama Tuhan yaitu mengasihi sesama.
'Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.'
Bagaimana, masih ada yang meragukan bahwa mereka yang melanggar Sabda Tuhan akan dikutuk dan kutukannya benar-benar dahsyat dan mengguncangkan iman serta menciutkan nyali? Jangan pernah meragukan apa yang dikatakan Tuhan. Semua Sabda Tuhan tidak ada yang ngawur, semuanya benar, termasuk juga kutukanNya. (sda/tbs-03062024-hvk44-087853451949)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H