Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hosabi versi Kasidi 3 - Via et Veritas et Vita

16 Mei 2024   08:03 Diperbarui: 16 Mei 2024   08:06 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pinterest.com/pin/596093700666664455

Hosabi versi Kasidi 3 - Via et Veritas et Vita

Frasa berbahasa latin ini adalah penggalan dari Sabda Tuhan yang dahsyatnya kelewat-lewat. Semua Sabda Tuhan tentu saja dahsyat kelewat-lewat, tetapi jika Kasidi diminta memilih lima atau sepuluh Sabda Tuhan yang berada di urutan puncak, maka tidak diragukan Sabda Tuhan yang ini termasuk di dalamnya.

'Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.'

(Dicit ei Iesus ego sum via et veritas et vita nemo venit ad Patrem nisi per me.) Versi bahasa latinnya dikutip oleh Kasidi dari Wikipedia. Pertanyaannya lalu untuk apa? Toh bahasa Indonesianya jelas dan gamblang? Hehehe ... Ini untuk gaya-gayaan saja, jawab Kasidi, tetapi yang berikut ini sama sekali bukan gaya-gayaan. Ini serius, sangat serius, dan benar-benar serius.

Sabda Tuhan di atas sekali lagi menunjukkan bahwa Bapa dan Tuhan, bahwa Bapa dan Putera, berbeda, dua entitas yang berbeda.

Bapa adalah tempat tujuan akhir semua orang  akan kembali dan hidup abadi di sorga, sedangkan Tuhan adalah jalan, bahkan satu-satunya jalan untuk sampai ke Bapa, untuk sampai ke sorga. Tidak ada jalan lain. Satu-satunya jalan ya hanya melalui Putra, hanya melalui Tuhan.

Lalu bagaimana untuk mereka yang tidak kenal Tuhan, untuk mereka yang belum percaya apalagi total percaya? Bagaimana nasib mereka? Kan bukan salah mereka tetapi justru salah mereka yang diberi tugas mewartakan Tuhan dan SabdaNya ke seluruh dunia, yaitu kita?

Inilah dahsyatnya Tuhan, kata Kasidi dengan dahi agak dikernyitkan, mirip dengan gaya filsuf besar Socrates ketika sedang berpikir.

Ingat kasus di Damsyik, bukan? Saulus tidak kenal Tuhan, bahkan benci Tuhan, bahkan penganiaya Tuhan, eh hanya dengan sedikit bersabda dan menjentikkan jari, Tuhan membuat Saulus buta dan tiga hari kemudian berubah menjadi Paulus. Sederhana bukan?

Begitu juga dengan semua orang tidak percaya di dunia ini. Jika Tuhan berkehendak, dalam hitungan menit mereka semua akan berubah menjadi orang yang total percaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun