Kasidi 572 Â Aneka Ragam ManusiaÂ
Sederhana dan bersahaja, logis dan rasional, jenius dan lurus, begitulah Tuhan bagi orang-orang kecil yang modalnya adalah percaya dan semata-mata hanya percaya.
Tuhan menunjukkan betapa beragam manusia itu. Ada yang seperti tepian jalan, ada yang seperti tanah berbatu-batu, ada yang seperti tanah penuh semak berduri, ada pula tanah yang gembur dan subur. Tanah yang gembur dan subur pun beragam, tidak semua sama, sehingga benih yang tumbuh di sana juga beragam hasilnya, ada yang sedikit, ada yang banyak, dan ada yang sangat banyak.
Itulah kondisinya, itulah keadaannya. Tuhan dengan SabdaNya ternyata memang untuk semua orang. Berkat dan karunia Sabda diberikan untuk semua orang. Untuk mereka yang seperti tepian jalan, untuk mereka yang seperti tanah berbatu, untuk mereka yang seperti tanah penuh semak berduri, untuk tanah yang baik yang ternyata juga beragam jenisnya. Semua diberi karunia untuk mendengarkan Sabda Tuhan, tidak ada yang dikecualikan, tidak ada yang dilewati, begitu yang ditangkap dan dipahami Kasidi. Hanya saja karena sifat dan karakteristik tanahnya berbeda, maka hasilnya juga berbeda, bahkan ada yang jangankan sampai berbuah, tumbuh saja tidak sempat.
Tuhan, yang sehebat BapaNya, memberi karunia berupa Sabda pada semua orang. Apakah Tuhan tidak tahu bahwa jika diberikan pada yang tipe ini, atau pada yang tipe itu, atau yang tipe di sana, atau yang tipe di sini, hasilnya akan berbeda bahkan sama sekali tidak memberikan hasil? Tentu saja Tuhan tahu persis. Lalu apakah tidak ngawur jika tetap saja diberikan padahal sudah jelas tidak ada hasilnya? Inilah hebatnya Tuhan. Tuhan itu tidak pernah ngawur, Tuhan itu sangat adil. Semua mendapat berkat dan karunia, tidak ada yang terlewat. Kalau tidak menghasilkan apa-apa, atau hanya menghasilkan sedikit, lalu bagaimana? Ya memang harus dipisahkan tetapi itu nanti. Tidak sekarang. Yang sekarang semua mendapat kesempatan dan peluang yang sama.
Apakah Tuhan bisa mengubah tepian jalan atau tanah berbatu menjadi tanah yang subur? Apakah Tuhan bisa mengubah tanah bersemak duri atau tanah yang kurang subur menjadi tanah yang benar-benar subur? Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan jika Dia berkehendak tetapi kali ini Tuhan tampaknya membiarkan semua seperti apa adanya. Ada masanya pemisahan dilakukan sendiri oleh Tuhan.
Inilah gambaran gamblang dan sederhana dari Tuhan untuk semua orang. Lalu apakah para tepian jalan, tanah berbatu, tanah bersemak duri, atau tanah yang kurang subur dapat mengubah dirinya sendiri agar menjadi lebih baik?
Hahaha ... Inilah misterinya menurut Kasidi. Semakin dipikirkan semakin dalam tidak dimengerti. Maka dari itu ayo jangan sok dipikirkan seperti kebiasaan mereka yang sok pintar, sok bijaksana, tetapi cukup percaya saja, cukup diterima saja. Hanya Tuhan yang dapat mengubah jika Dia berkenan. Hanya Tuhan dan bukan kita.
Semoga segala penyerahan total percaya pada Tuhan berkenan menarik perhatianNya dan SabdaNya yang jelas dan gamblang itu menjadi penuntun bagi keselamatan jiwa. Semoga semua orang diampuni dan berkenan pada Dia. Kasidi no. 572 - tbs/sda- 21072021Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H