Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kasidi Nomor 280: Total Percaya

28 November 2020   13:44 Diperbarui: 28 November 2020   14:10 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasidi 280  Total Percaya

Mencangkul tidak bisa, mengemis malu. Mencuri tidak berani, menipu pasti banyak yang tahu. Diam saja pasti dicela, mau bekerja siapa yang mau menerima.

Jika seseorang berada dalam kondisi seperti ini maka semua jalan terasa buntu, semua pelita terasa makin pudar dan menyuram, semua harapan sepertinya tidak pernah ada, dan apabila kerendahan dan kemurahan hati yang seharusnya mampu mengatasi kemuraman dan jalan buntu semacam ini, entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba juga menghilang, maka lengkap sudah kesia-siaannya.

Memang tak seorang pun pernah berharap hal semacam ini terjadi pada dirinya, tetapi seandainya terpaksa terjadi, lalu apa yang harus dilakukan? Inilah pertanyaan abadi yang sejak lama ditanyakan dan jawaban yang memadai tidak pernah diberikan. Bagaimana jika pertanyaan semacam ini ditanyakan pada Kasidi. Kira-kira apa jawabannya? He he he ... jika ada yang menyangka dia tidak bisa menjawab, itu namanya memandang rendah, tetapi jika ada yang menyangka dia bisa menjawab, itu berlebihan namanya.

Kasidi bukanlah 'Mr. Know-All' tetapi dia juga bukan 'Mr. Know-Nothing'. Kasidi memang terbiasa memprovokasi, tetapi semua dilakukan semata untuk dirinya. Di tengah-tengah para sahabatnya yang sibuk mewujudkan sesuatu, Kasidi lebih suka jika diberi tugas menemukan yang paling tidak berjasa? Karena ya cukup ditujukan pada dirinya sendiri dan beres.

Tetapi jika seandainya dipaksa mencari jawaban siapa yang paling berjasa, ya tidak apa-apa karena cukup menunjuk semua orang yang terlibat - kecuali dirinya sendiri - dan ... ya beres.

Kembali pada pertanyaan di atas, jika kejadian seperti itu menimpa seseorang, lalu apa yang harus dilakukan? Total percaya, tak jemu-jemu berdoa, lalu tekun laksanakan Sabda. Tiga perintah Tuhan ini tidak hanya menenangkan tetapi juga langkah awal guna melakukan banyak hal yang berkenan padaNya. Kasidi no. 280 - tbs/sda - 04112016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun