Teringat pengalaman awal-awal berkenalan lalu menikah, terasa betapa cukup sulit hidup di kota besar tanpa mempunyai alat tranportasi - sepeda motor umpamanya. Pergi repot, cari kerja repot, mengantar repot, dan seterusnya dan seterusnya, karena memang transportasi umum tidak memadai dan terbatas. Saya mempunyai satu sepeda motor Honda th 2005 yang dulu biasa saya pakai ke kampus. Kemudian sepeda motor ini dipinjam oleh keponakan untuk ke sekolah. Setelah tiga empat tahun dipinjam, dua atau tiga bulan yg lalu dikembalikan ke rumah karena keponakan sudah bisa mencicil sepeda motor baru.Â
Sekarang sepeda motor itu diparkir begitu saja jadi bannya mungkin sudah perlu dipompa walau tidak bocor dan mesinnya harus diservis karena sdh 3 bulan tidak dinyalakan. Memang bisa dijual tetapi nilainya yg tidak seberapa membuatnya menjadi jauh lebih berharga jika dipinjamkan secara cuma-cuma bagi siapa saja yang tidak punya sepeda motor dan benar-benar memerlukannya untuk menopang hidupnya atau keluarganya. Nanti setelah berhasil dan mampu membeli bolehlah sepeda motor ini dikembalikan agar dapat digunakan oleh orang lain yang memerlukan.Â
Dulu saya pernah membayangkan betapa bahagianya jika ada tawaran yg seperti ini tetapi tidak pernah ada. Sekarang tawaran yg seperti itu ada. Semoga melalui jejaring WA, sampai juga tawaran ini pada yang memerlukan. Karena cuma ada satu, yang tiga lainnya benar-benar diperlukan dan dipakai, maka hanya satu pula yg bisa dipinjamkan. Jika yang memerlukan lebih dari satu, maafkan ya bagi yang kedahuluan karena belum bisa membantu. Siapa tahu ada umat lain yg berkenan melakukan hal yang sama. Kasidi no. 048 -tbs-19072016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H