Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Beramai-ramai Membakar Rumah Sendiri

23 Agustus 2012   01:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:26 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beramai-ramai Membakar Rumah Sendiri

Setahun itu kurang lebih tiga ratus enam puluh lima hari jumlahnya,
Tetapi belum genap bulan Agustus purna menyelesaikan tugasnya
Eh … angka kebakaran di ibu kota negara sudah dua kali besarnya.
Benar-benar luar biasa jika paling tidak, tiga kali sehari api membara
Bahkan di kota yang padatnya seperti ibu kota … ini tetap luar biasa.
Kerugian harta benda tentu saja tidak terbilang besaran dan nilainya
Tetapi yang paling tidak masuk logika … itu lho … kok bisa-bisanya
Ramai-ramai berhobi membakar rumah sendiri … ya rumah mereka.
Sayangnya banyak sekali dari mereka yang tidak ingat bahkan lupa
Membakar rumah sendiri yang juga ikut terbakar kan rumah tetangga.
Kalau cuma satu dua mungkin tidak apa tetapi ini ratusan jumlahnya.
Akibat lanjutannya dengan mudah bisa diterka, ratusan anak manusia
Harus mengungsi dan berteduh di mana saja, apa ini bukan bencana?
Bahkan juga ada berita bahwa hobi yang satu ini berhasil memaksa
Seluruh penghuni alam sana mengadakan rapat darurat luar biasa.
Agendanya? Ya membahas ulah manusia yang dengan seenaknya
Menduduki begitu saja lahan yang jelas-jelas bukan milik mereka.
Meskipun hasil akhir ini rapat luar biasa tetap toleransi ujungnya,
Tetapi pesan yang amat jelas telah diberikan … jangan lama-lama.
Warga dunia maya yang penasaran pada rapat dan juga agendanya
Silahkan simak saja catatan Rapat Darurat di Karet Tengsin judulnya.
Ha … ha … ha … bahkan warga alam sana ikut jadi sibuk dibuatnya
Hanya karena ulah segelintir manusia yang hobi bakar rumah miliknya.

Lho … tetapi tunggu dulu, apa benar ada orang punya hobi membara,
Laksana maha kaisar Nero itu penguasa Roma yang konon kabarnya
Pernah membuat kotanya membara berlama-lama dan hanya karena
Ia ingin menyelesaikan tulisannya yang bertema api menyala-nyala?
Sang kaisar yang sejak kecil memang diragukan kewarasan jiwanya,
Walau sang ibunda ingin sekali mendudukkan dia ke atas tahta dunia.
Berkat bantuan satu penasehat yang sangat luar biasa, ini orang gila
Memang sampai juga ke tahta, tetapi penasehat korban pertamanya.
Lalu kemudian disusul sang bunda dengan alasan yang agak berbeda
Masalah kuasa dan tahta, padahal apa sih ancaman seorang bunda?
Kalau memang benar dia yang keluarkan titah dan sabda, kata bunda,
Ketika utusan sang putra dengan pedang datang guna mengambil jiwa,
Di sini saja sambil tunjukkan perutnya, tempat sembilan bulan lamanya
Dia kubawa ke mana-mana agar dapat melihat dunia dan naik tahta?
Dan memang itulah yang dilakukan sang caraka utusan putra tercinta.
Duh Nero kaisar Roma … entah setan mana yang merasuk pikiran gila
Bahkan seorang bunda juga tak bisa lepas dari tanganmu si raja tega.

Di Jakarta ibu kota jelas tidak ada Nero yang tega membunuh bunda,
Tapi Nero yang hobi melihat kotanya membara jelas banyak jumlahnya.
Hanya kalau Nero sangat berkuasa, eh yang di ibu kota bentuk ujudnya,
Para pencuri listrik yang tak sadar bahwa keinginan menghemat biaya
Eh … malah berujung pemborosan yang tidak ada tara membaranya.

Dr. Tri Budhi Sastrio – tribudhis@yahoo.com – Sidoarjo, Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun