Mohon tunggu...
Tri Buana Eka Nur Rahmawati
Tri Buana Eka Nur Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - perguruan tinggi

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasus Bunuh Diri dalam Luang Lingkup Epistemologi

12 Desember 2023   21:56 Diperbarui: 12 Desember 2023   23:02 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa fenomena bunuh diri dilakukan oleh seseorang dengan latar belakang yang berbeda-beda, seperti masalah ekonomi, putus cinta, rasa malu, dan lainnya, yang mengarah ketidaksiapan atas kondisi yang dialaminya dan tidak tercapai harapan seseorang. Sedangkan cara bunuh diri dilakukan dengan berbagai macam seperti gantung diri, minum racun, terjun ke sumur/Sungai/jurang/Gedung-gedung tinggi, menyayat nadi, membakar, menusuk dan lain sebagainya. 

Cara bunuh diri yang dilakukan seseorang dipengaruhi oleh tingkat ekonomi atau sastra sosial yang dimilikinya. Dalam soal bunuh diri persoalan ini dapat dilihat secara lebih komprehensif, tidak semata-mata individu  melakukan tindakan bunuh diri lalu juga dilihat sebagai objek penelitian yang kemudian hanya terlihat sebagai hal negative saja ,yang ditemukan sebagai faktor dalam persoalan bunuh diri. Manusia juga harus dilihat secara utuh dalam keberadaan nya  atas jiwa dan raganya.

 

Dalam Encyclopedia of Sociology, bunuh diri disebut Sucide (inggris). Kata ini berasal dari bahasa Latin, yaitu sui (diri sendiri) dan cide (membunuh). Jadi, bunuh diri beartu suatu tindakan yang menghabiskan nyawa sendiri dengan berbagai modus seperti mengonsumsi obat yang berlebihan (overdosis), menusuk diri sendiri,menggantung diri atau membakar diri. Penyebab pelaku sekaligus korban dalam aksi atau tindakan bunuh diri adalah diri sendiri. Karena itu aksi bunuh diri seperti yang dikatakan Karl-Heinz Pescchke berdasarkan otonomi diri artinya adalah bunuh diri terjadi tanpa adanya keterlibatan atau campur tangan dari pihak di luar person itu sendiri.

 

Jadi kita harus perbanyak pengetahuan dan mencari pengetahuan mengenai fenomena sederhana dalam kehidupan sehari-hari pada manusia. Dan itulah keterkaitan epistemologi dengan kasus bunuh diri.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun