Akan tetapi ajaran tersebut sudah dihilangkan, bahkan pada generasi sekarang diberikan kebebasan dan dipaksa untuk eksplorasi sejauh mungkin, dimana pun dan kapan pun, jangan terlalu memikirkan keluarga di rumah namun jangan lupa untuk pulang. Dengan catatan keluarga di rumah akan selalu mendukung apapun yang terjadi dan akan ada saat semua kondisi baik itu buruk.Â
Ajaran ini sekarang menjadi ajaran yang diteruskan pada generasi selanjutnya untuk mencegah adanya kemanjaan pada diri sendiri.Â
Ajaran-ajaran seperti itu sudah menjadi asupan setiap hari, dengan kerasnya tekanan dari generasi yang lebih tua dengan cara membandingkan hidupnya paada zaman dahulu dengan kehidupan sekarang yang melakukan apapun sangat mudah, teknologi dimana-mana dan akses mencari sesuatu menjadi lebih gampang membuat banyak ajaran generasi sebelumnya tidak dapat diteruskan kepada generasi yang sekarang karena melihat juga dari kondisi mental dan lingkungan yang sangat berbeda.
Itu adalah ajaran-ajaran kecil yang sering disebarkan di salah satu rumah di pulau Bali, yaitu rumah saya sendiri. Banyak hal memang ada yang harus dipertahankan dan dilepaskan, kembali lagi kepada diri sendiri untuk memilah karena yang mengetahui hal itu baik atau buruk ada diri anda sendiri bukan orang lain.Â
Daftar Pustaka :Â
Samovar, L. A., Roy, C. S., Porter, R. E., & McDaniel, E. R. (2017). Communication Between Cultures. Cengage Learning.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H