Mohon tunggu...
Tribar Suru
Tribar Suru Mohon Tunggu... -

manusia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau Aku Mabuk; Di Suatu Pagi Sebelum Kota

1 Maret 2017   17:12 Diperbarui: 1 Maret 2017   17:23 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribar Suru

Seperti sebelumnya,
Seperti manusia lainnya,
Mabuk kita telah habis untuk sementara waktu.
Mabuk yang lebih sadar dari kesadaran.
Mabuk yang nanti kita rindui bersama.

Seperti kau, aku benci terlalu lama berjarak dari pematang,
Bersama dendam memandangi tuan lintah;
Atau menciumi keringat buruh, sambil menatap ruang2 kaca si pengatur yang penganggur;

Mungkin seperti aku,
Kau akan menunggu jumpa,
Pada mabuk-mabuk selanjutnya,
Setelah sedikit mencubiti mabuk-mabuk mereka;
Setelah pulang kepada pulang.

Kali nanti, mungkin didepan bunga yang hampir terjual untuk sebuah mesin hantu di ladang kita.
Tak apalah, indahnya mungkin tak akan sampai,
Hanya nilai baru yang bukan isi mungkin ia dapati.
Asal jangan kau jual tanahnya,
Tapi mungkin akan terjual pada udara yang beracun.
Mungkin, kemungkinannya besar kemungkinan.

Bagaimanapun itu,
Pasti kutunggu kau datang,
Sembunyi sebagai ada, atau berpura-puralah ada.
Saling memabukkan kesadaran,
Menyadarkan kemabukan kita.
Menanggalkan sekali lagi bentuk.
Dimana saja,
Manisku.

10/02/17

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun