Mohon tunggu...
Bambang Kuncoro
Bambang Kuncoro Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Seorang yang ingin belajar terus, realistis terhadap masalah dan apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ya..Allah hamba Iri dengan Koruptor (Prast 4)

25 Desember 2012   16:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:03 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brak.., terdengar buku jatuh, nampak Prasetyo begitu semangat dan antusias mencari catatan-catatan kecilnya, yang berisikan keterengan dari perusahaan rekanan yang digunakan direkturnya, " Bu.ne..., bu ne.., " terdengar begitu kencang " Opo sih..Pakne.., medeni ae.., golek'i opo to Pakne (apa sih pak, menakutkan saja, cari apa sih Pak)" terdengar istri Prasetyo menjawab panggilan suaminya dengan nada lembut dan penuh tanda tanya? "Itu bu..catatan kecil kemarin, yang bapak  nelpon terus itu lo.."
Prasetyo mencari dengan seksama, teliti dan sabar.." Nah ..., iki...iki..." lapanglah dada Prasetyo mendapatkan kembali catatan-catatan kecil hasil tulisannya beberapa hari ini. Bagaimana tidak, catatan itu didapat dengan menggunakan telpon selular milliknya, dan baru sekarang inilah Prasetyo mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli pulsa.

Catatan kecil itu berisikan keterangan-keterangan perusahaan rekanan dari direkturnya, dan perbandingan harga yang tertera dalam kontrak dengan harga resminya plus pajak, nampaknya terjadi mark-up lebih dari 100%, ditambah lagi keterangan-keterangan dari kolega direktur yang tidak puas akan kinerja direktur.

Namun Prasetyo kembali termenung, semua orang hormat pada direktur, sedangkan saya ini apa..? saya hanya guru biasa, tidak akan ada orang yang percaya.
Prasetyo membuka internet membaca terdakwa koruptor Bank Indonesia (Miranda Gultom), aman tentram dan masih mempuyai kekuasaan yang besar, Nazarudin bendahara Partai Demokrat, juga sama mendapat pelayanan yang baik dan disegani, Angelina Sondach, masih dilindungi oleh oknum, Hartati Murdaya protes makanan dalam tahanan tidak bergizi, semuanya tetap menjadi bos, dan masih banyak lagi.., semuanya mendapat pelayanan yang istimewa.., Gayus tambunan, ini paling hebat, bisa jalan-jalan ke Bali mengatur hukum,  Melinda de, Artalyta Suryani, keistimewaan itu bisa kita baca di media-media.

Prasetyo kembali merenung, nampaknya memang korupsi sudah menjadi trend tidak ada malu melakukan korupsi, tidak peduli siapa yang dirugikan dan akibatnya, karena pasti koruptor selalu berakhir bahagia, ini yang bisa terbayang di benaknya, Koruptor tetap dihormati, koruptor tetap berkuasa, koruptor tetap berbeda, dan yang pasti koruptor tetap kaya raya. Inilah romantika hidup di negeri tercinta

"Ya..Allah.., ampuni hamba karena iri dengan mereka..."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun