Sudah pada tahu tidak kalau pengembangan kreativitas anak itu melalui berbagai strategi yang dapat kita stimulasikan, tentunya dengan kegiatan sederhana. Strategi pengembangan kreativitas anak dapat melalui hasta karya, imajinasi, eksplorasi, eksperimen, proyek, musik dan bahasa.
Artikel Minggu lalu saya telah mengulas tentang pengembangan kreativitas anak melalui imajinasi. Kali ini saya akan mengulas bagaimana pengembangan kreativitas anak dapat melalui sebuah eksplorasi?
Eksplorasi biasa kita artikan dengan kata menjelajah, menjelajah dengan tujuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Mengapa kegiatan eksplorasi dapat mengembangkan kreativitas anak?Â
Karena dengan berpetualang atau menjelajahi suatu hal dapat memunculkan ide-ide kreatif. Dengan eksplorasi juga dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk, melihat, memahami, mengamati dan merasakan hal disekitar. Misalnya seperti, mengamati air laut dan isinya, pasir pantai, mengamati apa saja yang terdapat disawah dan sebagainya.
Kegiatan eksplorasi ini adalah kegiatan yang langsung terjun ke lokasi dengan begitu anak akan enjoy dengan menikmati benda konkret disekitar dan belajar juga menjadi menyenangkan. Pembelajaran seperti ini akan dapat melatih anak untuk menganalisis, mengamati suatu benda atau objek, mengetahui keunikan atau mungkin cara hidup dan cara kerja suatu objek yang telah anak amati.
Melalui kegiatan eksplorasi ini anak dapat menemukan banyak informasi dan pengetahuan yang luas dan konkret atau nyata, dapat menumbuhkan rasa keingintahuan anak terhadap sesuatu yang baru.Â
Nah, kegiatan eksplorasi yang dapat menstimulasi pengembangan kreativitas anak dapat dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar anak, misalnya saja membuat kegiatan outbound. Mengakrabkan anak pada lingkungan sekitar dengan tujuan utama mengenal kebesaran ciptaan Allah SWT, hal tersebut akan dapat menumbuhkan rasa cinta anak kepada alam semesta.
Dari sedikit penjelasan di atas banyak yang dapat kita lakukan, banyak permainan yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.
Misalnya bermain dengan air, membuat perahu, hal sederhana yang dapat dilakukan misalnya memindahkan dan memasukkan air ke botol-botol dengan berbeda ukuran tidak boleh sampai tumpah.
Membuat gelembung dari sabun dengan berbagai bentuk dari kawat yang dibentuk beragam. Anak dapat diajarkan cara membuat gelembung sabun dengan karya racikan mereka sendiri, dengan menyiapkan air dan sabun. Bermain pasir dengan mencetak pasir menjadi apa yang diinginkan oleh anak misalnya membuat istana, rumah-rumahan, mewarnai pasir dan sebagainya.
Membuat gedung bertingkat, mobil-mobilan, rumah, kitchen set dari kardus dan bahan bekas lain yang ada disekitar. Mengajak anak bermain di kolam ikan untuk mengamati dengan membedakan warna,ukuran ikan, mengenal nama-nama ikan, menangkap ikan, memberi makan ikan, mengenali dan meraba tekstur kulit ikan.
Kita juga bisa mengajak anak untuk berkebun bunga atau sayuran. Apalagi di masa pandemi ini banyak para bunda yang suka berkebun bunga, sayur ataupun buah. Pas banget kan, bunda bisa ajak si kecil ikut berkebun agar anak dapat mengenal bunga atau sayur serta tahu cara merawatnya.Â
Misalnya saja menanam biji kacang hijau yang dibikin tumbuh jadi kecamba, boleh dengan media kapas misalnya, pada hari mulai menanam kita bisa membantu anak untuk menulis tanggal mulai menanam dan atau mungkin nama bunga dan sayur yang ditanam. Setiap Minggu di ukur panjang pertumbuhannya. Ajak anak terus melihat, mengamati pertumbuhan tanaman yang terjadi hingga siap di panen.
Terkadang mungkin bagi orang dewasa, melibatkan anak pada hal-hal yang sederhana seperti contoh-contoh di atas hanya akan merepotkan atau ribet, atau mungkin juga nggak terlalu oenting, namun jika kita tahu banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari bermain anak khususnya bermain dengan sekitar, apalagi untuk pengembangan kreativitas anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H