Mohon tunggu...
Tria Ananda Wulandari
Tria Ananda Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa fisioterapi di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bukan Tukang Pijat, Ternyata Fisioterapis Memiliki Peran Penting pada Tumbuh Kembang Anak

27 Desember 2024   12:52 Diperbarui: 27 Desember 2024   12:52 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A young girl playing on the table (Sumber: Nicola Barts/Pexels)

Tahukah kamu? Menurut World Health Organization (WHO), ternyata pada tahun 2020 terdapat 149,2 juta anak di bawah usia 5 tahun yang mengalami gangguan perkembangan secara global. Di Indonesia sendiri, pada tahun 2018, tercatat sekitar 7.51% anak di bawah usia 5 tahun mengalami masalah perkembangan. Yang artinya, dalam setiap 100 anak, ada sekitar 7-8 anak yang mengalami keterlambatan perkembangan. 

Data tersebut menegaskan bahwa tumbuh kembang anak harus lebih diperhatikan. Untuk mengatasi masalah perkembangan pada seorang anak, harus dilakukan perbaikan gizi, karena nutrisi yang baik adalah fondasi utama tumbuh kembang anak. Namun, itu saja tidak cukup. Pemantauan perkembangan anak tersebut tidak kalah penting. Anak-anak juga memerlukan latihan fisik yang dirancang khusus untuk mendukung kemampuan motorik mereka.

Salah satu profesi yang berperan besar dalam mendukung maupun memperbaiki tumbuh kembang anak adalah fisioterapis. Namun sayangnya, ketika mendengar kata fisioterapis, banyak orang mungkin menganggap bahwa fisioterapis hanyalah sekedar tukang pijat. Hal ini terjadi karena banyak tempat layanan pijat yang menyediakan jasa fisioterapi, meski tidak semuanya memiliki lisensi yang valid. Jadi sebenarnya, apa itu fisioterapi? Bagaimana peran fisioterapis dalam tumbuh kembang anak?

Menurut Permenkes RI No. 65 tahun 2015, fisioterapi adalah pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk memulihkan, memelihara, dan mengembangkan gerak dan fungsi tubuh. Sedangkan fisioterapis adalah tenaga kesehatan yang merencanakan program serta membantu seseorang dalam terapi fisik tersebut, baik dengan penanganan manual, latihan gerak maupun menggunakan alat-alat tertentu. 

Pada faktanya, fisioterapi memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, salah satunya dalam mendukung tumbuh kembang anak. Beberapa anak memerlukan fisioterapi, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi khusus seperti down syndrome, autisme, kelainan postur,  keterlambatan perkembangan, dan masih banyak lagi. Gangguan-gangguan yang terjadi pada tumbuh kembang anak, termasuk yang paling sederhana sekalipun, dapat berdampak besar di masa depan. 

Peran Fisioterapis dalam Tumbuh Kembang Anak.

A young girl playing on the table (Sumber: Nicola Barts/Pexels)
A young girl playing on the table (Sumber: Nicola Barts/Pexels)
  1. Meningkatkan Kemampuan Motorik .

Ketika kita berbicara tentang tumbuh kembang anak, kemampuan motorik menjadi hal yang sangat penting. Salah satu peran utama fisioterapis anak adalah memastikan dan membantu perkembangan motorik kasar dan halus pada anak-anak agar sesuai dengan usianya, mulai dari berjalan, berlari, bahkan bermain. Misalnya seorang anak yang terlambat berjalan di usia 18 bulan, bisa diterapi dengan program latihan yang melibatkan gerak kaki. Walau terlihat sederhana, namun sebenarnya ini sangat penting, karena kemampuan motorik yang bagus akan membuat anak dapat bergerak lebih efektif dan percaya diri.

  1. Deteksi Dini Masalah Perkembangan

Fisioterapis juga dapat mendeteksi masalah perkembangan seperti keterlambatan bicara, keterlambatan berjalan, bahkan sampai cerebral palsy (gangguan perkembangan akibat kerusakan otak). Tentunya masalah-masalah tersebut harus segera diatasi. Semakin cepat suatu gangguan terdeteksi, maka semakin baik peluang anak untuk berkembang. 

  1. Mengatasi Gangguan Postur

Hal lain yang tampak sederhana namun ternyata sangat berdampak dalam jangka panjang adalah gangguan postur. Gangguan postur merupakan kondisi ketika seseorang memiliki posisi tubuh yang tidak tepat atau tidak seimbang. Contohnya seperti skoliosis, bungkuk, punggung datar, kaki datar, sampai w-sitting. Terlihat sepele, namun jika dibiarkan, maka anak tersebut akan mengalami gangguan-gangguan lain seperti mudah kelelahan, mudah cedera, gerak yang tidak seimbang, dan penyakit/gangguan lainnya. Maka gangguan postur perlu diatasi sedari dini, dengan melakukan fisioterapi secara rutin. 

  1. Rehabilitasi Pasca-cedera

Saat sedang bermain, berlarian, dan bersenang-senang anak-anak seringkali jatuh dan mengalami cedera. Terkadang cederanya cukup parah, sampai harus melalui masa rehabilitasi. Tentunya hal ini dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Contohnya, ada seorang anak yang sangat suka bermain bola. Namun suatu hari, anak tersebut mengalami patah tulang pada kaki. Hal ini pasti membuat pergerakannya terganggu, dan tidak bisa bermain bola lagi. Disini, fisioterapis berperan untuk merancang program rehabilitasi yang dapat membantu anak tersebut dapat sembuh dengan maksimal, sehingga bisa kembali bermain dan beraktivitas normal. 

  1. Penanganan Kondisi Khusus

Fisioterapis juga berperan penting dalam menangani beberapa kondisi khusus pada anak, seperti down syndrome dan autism. Anak-anak dengan gangguan tersebut memiliki perkembangan yang lebih lambat dari usianya. Karena itu, anak tersebut membutuhkan program terapi rutin untuk membantu mereka memaksimalkan tumbuh kembang dan bahkan mengatasi keterlambatan perkembangan pada anak tersebut.

Itulah beberapa peran penting fisioterapis dalam mendukung tumbuh kembang pada anak. Namun selain semua yang disebutkan tadi, fisioterapis juga akan membimbing dan mendorong orang tua untuk membantu memelihara tumbuh kembang anak. Karena orang tua tetap memiliki peran paling penting dalam mendukung tumbuh kembang anak mereka. 

Kapan seorang anak membutuhkan fisioterapi? 

Hal ini dapat disesuaikan dengan kondisi anak. Orang tua perlu memastikan tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya. Maka penting juga untuk rutin memeriksa kondisi anak ke posyandu ataupun fasilitas kesehatan terkait. Ketika orang tua mulai menyadari ada yang salah dengan perkembangan anak ataupun ada penyakit/kondisi tertentu, disaat itulah orang tua perlu membawanya ke dokter anak ataupun langsung fisioterapis pediatri. Beberapa orang tua juga membawa anak ke fisioterapis untuk melakukan deteksi dini pada perkembangan anak, meski tidak ada gejala yang signifikan. Jika ingin mengunjungi fisioterapis, pastikan juga bahwa fisioterapis yang dikunjungi merupakan tenaga kesehatan yang berlisensi, dan bukan abal-abal.  

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa fisioterapi memiliki peran krusial dalam tumbuh kembang anak. Fisioterapi pada anak tidak hanya berdampak di masa terapi, namun juga memiliki dampak jangka panjang. Dengan deteksi dini, dan penanganan yang tepat, anak-anak dapat menghindari berbagai masalah jangka panjang seperti masalah postur yang juga akan memengaruhi cara berjalan, keterbatasan gerak, atau bahkan penurunan kualitas hidup. Dengan memahami peran-peran di atas, kita dapat memanfaatkan layanan fisioterapis dalam memaksimalkan tumbuh kembang anak. Bukan hanya rehabilitasi, namun juga memastikan anak berkembang sesuai dengan usianya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun