Â
Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk ketrampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Ilmu yang diperoleh di perguruan tinggi hanya terbatas pada teori dan praktik dalam skala kecil. Kegiatan magang akan membantu mahasiswa untuk menambah pengalaman bekerja secara nyata dan sekaligus mengasah kemampuan penerapan ilmu yang sudah didapatkan di perguruan tinggi.
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. Pengalaman mahasiswa di kegiatan Kampus Merdeka yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mahasiswanya. Pengalaman mahasiswa di kegiatan Kampus Merdeka akan berpengaruh besar terhadap kesiapan karir mahasiswa dengan cara memastikan Mahasiswa terus menyimak perubahan dunia luar kampus selama berkuliah dan dapat kesempatan untuk menerapkan ilmu kepada masalah di dunia nyata.
Dalam era penuh tantangan ini, berwirausaha telah menjadi pilihan yang menarik bagi banyak individu yang ingin menggapai kebebasan finansial dan meraih kesuksesan di dunia bisnis. Namun, berwirausaha juga menghadirkan berbagai hambatan dan kesulitan yang dapat mempengaruhi pendapatan nasabah. Oleh karena itu, pemanfaatan fasilitator menjadi penting dalam membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mencapai pendapatan lebih baik. Salah satu fasilitator yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan pendapatan nasabahnya ada Bank BTPN Syariah. Bank BTPN Syariah telah mengadopsi pendekatan inovatif untuk memberikan dukungan komprehensif kepada pelaku UMKM, termasuk program-program pendampingan dan solusi finansial yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Fasilitator Pendamping adalah suatu posisi pada magang BTPN Syariah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Fasilitator pendamping ialah pendampingan terhadap ibu-ibu dari masyarakat prasejahtera produktif atau pelaku usaha, dalam kegiatan pemberdayaan dan meningkatkan kapasitas maupun skill nasabah untuk dapat membuka akses pasar lebih luas baik offline maupun online. Tidak hanya itu, BTPN Syariah juga membuat web bernama tepat daya platform atau biasa disingkat TDP dan juga aplikasi bernama sahabat daya untuk menunjang keberhasilan para fasilitator pendamping dalam penyampaian materinya. Pendampingan UMKM pada program Daya mencakup pemberian materi, pelatihan dan praktik.Â
Media yang digunakan dalam pematerian sangat beragam, dari artikel, video, audio, dan pamflet. Melalui pemberdayaan UMKM, Peran sebagai Fasilitator Pendamping adalah dapat membantu nasabah prasejahtera memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk mengelola bisnis mereka dengan lebih baik. Â Dengan hal tersebut, diharapkan nasabah prasejahtera dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.
Dalam melakukan kegiatan magang dapat melakukan beberapa tugas sebagai berikut :
1. Pertemuan pertama ( Perkenalan dan assessment usaha nasabah )
Pertemuan pertama dengan nasabah merupakan kegiatan perkenalan dan kegiatan assessment yang bertujuan untuk dapat mengetahui kendala atau kebutuhan usaha nasabah untuk selanjutnya penulis memberikan materi sesuai dengan kebutuhannya. Pada proses asesmen ini, penulis melaksanakan wawancara dengan nasabah yang kemudian dibuat analisis SWOT.
2. Pertemuan kedua ( Pendampingan )
Fasilitator pendamping harus menyesuaikan materi yang diberikan dengan kebutuhan nasabah. Materi yang diberikan harus relevan dengan usaha nasabah dan dapat memberikan manfaat bagi nasabah. Dengan memberikan materi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, peserta magang dapat membantu nasabah untuk mengembangkan usahanya. Serta mengajarkan nasabah cara mengakses aplikasi Besteeku, didalam aplikasi tersebut banyak materi yang bisa diakses nasabah agar nasabah dapat belajar mandiri melalui aplikasi tersebut.
3. Pertemuan Ketiga ( Review Materi dan Praktek )
Kegiatan fasilitator pendamping di minggu ketiga yaitu review materi dan praktik. Dalam melakukan review materi dan praktik fasilitator pendamping dapat memastikan bahwa nasabah telah memahami materi yang diberikan dan dapat menerapkannya dalam praktik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pendampingan yang dilakukan oleh fasilitator pendamping dapat memberikan manfaat bagi nasabah.Â
4. Pertemuan Keempat ( Penutupan )
Dalam kegiatan penutupan ini fasilitator harus menyampaikan hasil pendampingan secara jelas dan komprehensif. Peserta magang juga harus memberikan umpan balik kepada nasabah secara konstruktif. Umpan balik ini dapat membantu nasabah untuk meningkatkan usahanya. Selain itu fasilitator pendamping juga harus mengucapkan terimakasih kepada nasabah atas kerjasamanya selama proses pendampingan. Ucapan terimakasih ini dapat menunjukkan apresiasi fasilitator pendamping kepada nasabah.
5. Evaluasi, pelaporan, dan monitoring
Selama kegiatan berlangsung, terdapat evaluasi dan pelaporan yang diinput melalui aplikasi Tepat Daya Platform, situs kampus merdeka dan juga pelaporan kepada mentor setiap minggu. Pelaporan yang dilaporkan berupa: Penghasilan nasabah setiap minggu, Dokumentasi kegiatan, Dokumentasi "before & after" pendampingan, Kendala pendampingan, Materi yang dipelajari, dan Penugasan.
Program pendampingan pemberdayaan ibu-ibu pra-sejahtera produktif merupakan program yang dibuat atas kerjasama dari PT Bank BTPN Syariah yang menjadi mitra pada program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesian. Program pendampingan ini menggandeng mahasiswa untuk dijadikan sebagai perantara atau fasilitator pendamping dalam pemberian pendampingan kepada nasabah pelaku usaha. Keluaran yang didapat dari program pendampingan ini terbagi menjadi dua.
Keluaran bermanfaat bagi nasabah, dengan pemberian materi kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan wirausaha bagi ibu-ibu pra-sejahtera dalam mengembangkan usahanya. Selanjutnya, keluaran yang didapat bagi mahasiswa adalah kemampuan mencapai kompetensi yang diharapkan seperti creative problem solving, self-leadership, entreprenerial skill, dll. Oleh karena itu, diharapakan baik dari nasabah maupun mahasiswa akan terus mengimplementasikan ilmu yang telah didapat selama program pendampingan berlangsung secara berlanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H