Sebagai salah satu kawasan konservasi yang kaya dengan keanekaragaman hayati, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tidak hanya dikenal karena pemandangan alam vulkaniknya yang megah, tetapi juga sebagai rumah bagi flora dan fauna unik. Salah satu inisiatif terbaru di TNBTS adalah pembangunan Taman Anggrek di Resort Ranu Darungan. Ranu dalam bahasa lokal artinya adalah danau. Taman ini didesain untuk melestarikan spesies anggrek lokal sekaligus menjadi destinasi ekowisata yang mendukung pendidikan dan kesadaran lingkungan.
Taman Anggrek Resort Ranu Darungan bukan sekadar area konservasi, tetapi juga pusat penelitian, edukasi, dan rekreasi. Dengan koleksi berbagai spesies anggrek, baik yang endemik maupun yang langka, taman ini menjadi salah satu upaya strategis untuk memperkenalkan keindahan flora Indonesia kepada masyarakat luas. Artikel ini akan membahas detail tentang taman anggrek ini, termasuk konsep, manfaat ekologis, dan potensi pengembangan.
Perjalanan menuju Taman Anggrek
Taman Anggrek berada di Ranu Darungan, yang terletak di Dusun Darungan, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Perjalanan kali ini dimulai dari Malang, Jawa Timur. Perjalanan menuju Ranu Darungan dapat ditempuh melalui rute berikut Malang -- Tumpang -- Dampit -- Pronojiwo. Jarak tempuh sekitar 80 km. Perjalanan saya menggunakan motor dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam melalui jalan aspal hingga Pronojiwo. Sampai Pronojiwo langsung mengikuti arah menuju Dusun Darungan yaitu di Kantor Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Ranu Darungan.
Dengan didampingi oleh Toni Artaka, Kepala Resort Darungan, perjalanan selanjutnya menggunakan motor trail menuju Taman Anggrek sekitar 15 menit perjalanan melalui jalan desa.
Sampai di Taman Anggrek telah menunggu Cak Mail sebagai petugas pengelolan taman dan langsung mengajak kami berkeliling dan menjelaskan apa saja yang ada di dalam taman.
Konsep dan Desain Taman Anggrek