Orangutan (Pongo spp.) adalah kera besar yang unik di dunia dan menjadi harta tak ternilai bagi Indonesia. Keberadaannya menjadi perhatian global dalam konservasi keanekaragaman hayati sebagai satu-satunya kera besar di Asia. Orangutan memainkan peran vital dalam ekosistem hutan tropis sebagai penyebar biji-bijian yang membantu proses regenerasi hutan.
Orangutan Morio
Indonesia merupakan rumah bagi tiga spesies orangutan, yaitu orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus), orangutan Sumatra (Pongo abelii) dan orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis). Orangutan Kalimantan dibagi menjadi tiga sub-spesies, salah satunya orangutan morio (Pongo pygmaeus morio).
Habitat alami Orangutan morio meliputi Pulau Borneo bagian timur, yaitu di sebelah utara Sungai Mahakam hingga jauh ke utara sampai di wilayah Sabah, Malaysia. Habitatnya sebagian besar adalah hutan dataran rendah dengan ketinggian maksimal 500 m dpl. Namun, wilayah dataran rendah umumnya merupakan areal yang produktif untuk kegiatan ekonomi dan mengandung kekayaan sumber daya alam yang melimpah, baik hayati maupun non-hayati.
Banyak kegiatan usaha ekonomi yang dilakukan di wilayah sebaran orangutan baik usaha dalam bidang kehutanan, perkebunan maupun pertambangan. Dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan (sustainability development) maka keseimbangan antara aktivitas ekonomi tentunya harus seiring sejalan dengan upaya menjaga dan mempertahankan kelestarian orangutan dan habitatnya.
Orangutan di Areal Konsesi Tambang
Habitat alami orangutan morio salah satunya berada di wilayah konsesi pertambangan batubara PT Perkasa Inakakerta (PT PIK), yang merupakan bagian dari PT Bayan Resources, Tbk. Lokasinya berada di Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Tumur, Kalimantan Timur.
Mengingat pentingnya orangutan sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan ekosistem di Pulau Kalimantan, maka perusahaan mempunyai komitment untuk menyelaraskan kegiatan pertambangan dengan upaya pelestarian orangutan. Â Upaya yang dilakukan adalah dengan mengembalikan habitat orangutan mendekati kondisi semula pasca operasional pertambangan.
Betuk komitmen perusahaan diwujudkan dengan implementasi kegiatan yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun dengan diawali pencanangan rencana pengelolaan habitat orangutan pada peringatan Orangutan Sedunia tahun 2023 yang lalu di Bengalon, Kutai Timur.